Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali meningkatnya sentimen negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, membuat pergerakan rupiah terhadap dollar AS akhir pekan (6/12) berpeluang melanjutkan penguatan.
Mengutip Bloomberg pada perdagangan Kamis (5/12), rupiah sukses ditutup menguat 0,26% ke level Rp 14.068 per dollar AS dari penutupan sebelumnya. Sejalan dengan itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, juga menguat sebanyak 31 poin atau 0,21% menjadi Rp 14.094 per dollar AS.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Menanti Negosiasi Dagang
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, di akhir pekan (6/12) rupiah berpeluang untuk kembali menguat terhadap dollar AS.
Sentimen utamanya, tentu berasal dari perkembangan negosiasi perang dagang AS dan China yang diharapkan bisa mencapai kata sepakat.
"Besok (Jumat) masih menguat terbatas, karena ada sentimen positif dari negosiasi perdagangan," ungkap Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).
Baca Juga: Trump berulah, rupiah bakal melanjutkan penguatan
Menurut Reny, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menunjukkan sinyal penundaan negosiasi perang dagang, justru langsung direspon positif oleh market. Sementara dari sentimen domestik belum ada sentimen yang mendominasi pergerakan rupiah.
Dengan begitu, pergerakan mata uang Garuda di akhir pekan ini (6/12) berpotensi ditutup pada zona hijau. Prediksinya, pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.058 per dollar AS hingga Rp 14.106 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News