Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang politik memanas. Dua poros kekuatan terbesar mulai memperebutkan kursi RI 1 di pemilihan presiden 2019. Partai-partai politik di Indonesia mulai merapatkan diri baik ke kubu Jokowi maupun Prabowo.
Pasar menanti siapa kira-kira pemenang pertandingan politik yang menentukan nasib negara ini dalam lima tahun yang akan datang. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menilai, sentimen politik ini menjadi salah satu hal yang membuat pasar dipenuhi ketidakpastian.
Edwin mengatakan pasar tentu lebih senang dengan status quo, sehingga pergerakannya akan sangat bergantung pada keputusan-keputusan yang diambil oleh petahana. Koalisi petahana dan calon wakil presiden juga akan jadi perhatian tersendiri buat pasar.
"Pendukung petahana menjadi penting. Asumsinya jika PAN beralih ke Jokowi dan Mahfud M.D menjadi cawapres, pasar menjadi lebih optimistis," kata Edwin, Rabu (8/8).
Edwin menuturkan, jika hal ini terjadi maka kubu Jokowi akan semakin mengunci kemenangan pada pilpres tahun depan.
Ketidakpastian menurut Edwin tak akan berhenti sampai Jokowi memilih cawapresnya saja. Masa Kampanye dan sentimen politik menjadi semakin besar melanda pasar, sehingga ketidakpastian akan menjadi besar. Hal inilah yang paling tidak akan mempengaruhi gerak indeks di semester II-2018.
Hingga akhir tahun, kata Edwin target pesimis IHSG ada di level 5.823, sementara target indeks optimistis berada di level 6.600. Sementara target moderat IHSG Edwin hingga akhir tahun ada di level 6.211.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News