kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Panin: Bunga acuan naik, obligasi jadi kurang menarik


Senin, 19 November 2018 / 07:10 WIB
Analis Panin: Bunga acuan naik, obligasi jadi kurang menarik


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada 15 November 2018. BI-7DRRR naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%.

“Pada dasarnya BI menaikan suku bunga acuan untuk menguatkan rupiah,” Kata Analis Panin Sekuritas, William Hartanto kepada Kontan.co.id, Minggu (18/11).

Dengan begitu, otomatis jumlah kupon tahunan obligasi atau yield juga naik. Hal ini menjadi kurang menarik bagi investasi obligasi. “Ke depannya pelaku pasar akan kembali melihat pasar saham karena lebih menggairahkan,” tambah William.

Karenanya, tingkat keuntungan dipandang relatif lebih rendah dibanding saham. Ketika unsur ketidakpastian dalam pasar modal sudah berkurang. Sebab, yield obligasi dan saham berbanding terbalik.

Jika diamati berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah obligasi korporasi menurun. Pada jatuh tempo Agustus – Desember 2018 sebanyak Rp 23 triliun obligasi yang beredar. Sedangkan pada Agustus – Desember 2017 sebesar Rp 84,1 triliun.

Asal tahu, sebelumnya BI menaikkan suku bunga BI7DRRR pada September 2018 sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Jika diakumulasikan, BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 6 kali sebesar 175 bps hingga November ini. William memprediksi sampai dengan awal tahun depan akan bergerak dalam range 8-8,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×