Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hari ini, Jumat (29/1), kurs rupiah menguat 0,68% dan mencapai posisi terbaiknya sepanjang tahun ini di Rp 13.778 per dollar AS. Tren positif ini secara umum telah menguatkan rupiah 0,48% dari penutupan pekan lalu. Kondisi ini dipicu berita positif pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga ikut menguat 0,3% dari hari sebelumnya ke level Rp 13.889 per dollar As. Selama sepekan kurs tengah BI juga membaik 0,2%.
Vidi Yuliansyah, analis Monex Investindo Futures berkata, dollar AS cenderung melemah setelah Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) berkata akan mengurangi laju suku bunga acuannya (Fed rate). "The fed prihatin, kemungkinan akan mengurangi outlook ekonominya. investor menjual dollar lawannya jadi menguat," ungkapnya pada KONTAN Jumat (29/1) lalu.
Sentimen positif juga muncul dari dalam negeri. Sepekan ini, komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan investasi dan infrastruktur pemerintah memberikan optimisme pada investor. Hal ini menambah daya tarik aset dan peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Awal pekan depan ada rilis data inflasi. Inflasi tahunan diperkirakan naik, memperkecil kemungkinan BI pangkas suku bunga. Hal ini menjadi faktor yang menopang penguatan rupiah. Tingkat inflasi sebelumnya per Desember 2015 berada di 3,35% dan diperkirakan menjadi 4,2%.
Melihat kondisi ini, Vidi memprediksi rupiah akan terus menguat. Pekan depan ia memperkirakan support di rentang Rp 13.720-Rp 13.670 dan resistance di Rp 13.800-Rp 13.850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
