kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis NH Korindo rekomendasikan beli saham Adaro Energy (ADRO), ini alasannya


Kamis, 18 Februari 2021 / 08:15 WIB
Analis NH Korindo rekomendasikan beli saham Adaro Energy (ADRO), ini alasannya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Adaro Energy Tbk (ADRO) diyakini membaik tahun ini seiring dengan membaiknya prospek harga batubara. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah memproyeksikan, pendapatan emiten tambang ini akan mencapai US$2,6 miliar atau tumbuh 1,2% dari ekspektasi pendapatan di 2020.

Tumbuhnya pendapatan dikarenakan harga batubara tahun ini yang diekspektasikan lebih tinggi dari rata-rata tahun 2020. “Meskipun produksi ADRO tahun ini cukup rendah, akan bisa di-cover atau bisa diatasi dengan naiknya harga batubara dibanding tahun lalu,” ujar Maryoki kepada Kontan.co.id, Rabu (17/2). 

Sebelumnya, NH Korindo Sekuritas memproyeksi harga batubara ICE Newcastle tahun ini akan berada pada kisaran US$ 60 - US$ 75 per ton.

Baca Juga: IHSG turun 1,03% ke 6.227 pada akhir perdagangan Rabu (17/2)

Asal tahu, ADRO menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton-54 juta ton. Volume ini diperkirakan akan tetap sama atau sedikit menurun dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton.

Maryoki melihat, dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini, rencana ADRO dalam menentukan target produksi batubara cukup realistis. Sebagaimana hal ini juga sejalan dengan ekspektasi NH Korindo Sekuritas, dimana ADRO tetap akan memiliki produksi batubara yang cukup rendah pada tahun ini .

Analisis dia, penyebab ADRO yang memasang target konservatif masih berkutat pada faktor-faktor lama, seperti pandemi yang masih berlanjut (terutama di Indonesia). Kemudian, terdapat faktor cuaca yang bisa menghambat produksi serta menghambat pengupasan atau overburden removal (OB) dari batubara .

Baca Juga: Bergerak tidak wajar, saham DMMX, AKSI, dan BNBA masuk UMA

Prospek ADRO juga ditunjang dengan bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, eksposur terhadap batubara masih cukup tinggi. Jika dicermati, sebesar 93% dari total pendapatan ADRO per kuartal ketiga adalah dari penjualan batubara.

“Jadi, saya melihat dengan penurunan harga batubara tentu akan tetap menjadi sebuah hit (pukulan) ke top line nya ADRO,” sambung dia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×