kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Analis: Menunggu data China, IHSG masih tertekan


Jumat, 13 Juli 2012 / 08:28 WIB
Analis: Menunggu data China, IHSG masih tertekan
ILUSTRASI. Sejak 3 Mei 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memastikan masuknya varian Delta virus corona ke Indonesia.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali melanjutkan pelemahan kemarin (12/7). Sejumlah analis memprediksi, investor masih menantikan laporan hasil pertumbuhan ekonomi kuartal kedua China yang rencananya bakal rilis hari ini (13/7).

"Investor sedikit was-was karena Produk Domestik Bruto (PDB) China diperkirakan akan turun," kata Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas.

Dia menilai, kecemasan ini wajar, karena beberapa data ekonomi terakhir yang dikeluarkan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Uni Eropa, banyak yang mengecewakan pasar.

"Hari ini indeks masih akan terkoreksi dengan kisaran pergerakan di 3.934-4.010," lanjut Purwoko.

Analis Astronacci International Gema Goeyardi melihat, secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam wave-5 yang menjadi bagian dari tren yang lebih tinggi yaitu wave-3 atau c yang telah terbentuk sejak bottom pada 4 Juni lalu. Dia bilang, outlook positif masih nampak terhadap pergerakan IHSG selama indeks tetap dapat mempertahankan pembentukan dari formasi higher high dan higher low dalam periode ini.

"IHSG akan berusaha begerak keluar dari tekanan untuk menguat kembali setelah melalui pembentukan bottom dan kemudian melanjutkan penguatannya hingga 19 Juli menuju wave 5 tersebut," jelasnya, Jumat (13/7).

Menurut Gema, volatilitas yang tinggi pada pergerakan harga saat ini, memberikan investor kesempatan yang sangat baik dalam melakukan trading jangka pendek. "Pelemahan yang terjadi pada hari ini akan menjadi kesempatan untuk kembali menerapkan strategi buy on weakness pada saham-saham pilihan," ujarnya.

Gema masih mengajak investor untuk tetap berfokus untuk melakukan akumulasi pembelian pada saham-saham dari sektor konsumer. "Saham pilihan rekomendasi hari ini, antara lain CPIN, PNLF, RANC, MAPI dan BISI," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×