Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di kuartal III-2019 turun 24,31%. Unilever Indonesia hanya meraup untung Rp 5,51 triliun.
Meski turun signifikan, Analis BNI Sekuritas William Siregar menilai perusahaan bluechips tersebut masih solid. Pasalnya, William melihat laba aktual Unilever Indonesia masih tumbuh.
"Net profit Unilever Indonesia di luar penjualan Spreads masih naik, jadi kita kira market terlalu over react," jelas William.
Berdasarkan hitungan William, laba Unilever Indonesia sejatinya masih tumbuh sekitar 6,37% yoy. Penurunan pada laporan keuangan kuartal III-2019 terjadi karena pada kuartal III-2018 Unilever mencatatkan transaksi penjualan Spread yang menyebabkan laba pada periode tersebut naik signifikan.
Baca Juga: Ini strategi Unilever Indonesia untuk tetap kuasai pasar
Kendati begitu, William tak menampik Unilever Indonesia tengah menghadapi tantangan pelemahan daya beli masyarakat.
Selain itu, Unilever juga tak bisa menutup mata dengan adanya penantang baru. William menilai dalam jangka panjang PT Kino Indonesia Tbk bisa saja menjadi pesaing Unilever.
"Untuk itu Unilever perlu meningkatkan iklan karena barang konsumer senjata utamanya iklan," jelas William.
Apalagi di tengah gencarnya UNVR, anggota indeks Kompas100 ini, meluncurkan produk baru, masyarakat perlu terpapar pengetahuan soal produk tersebut.
Baca Juga: Kuartal III-2019, laba Unilever Indonesia turun 24,31%
Dus, William berkesimpulan saat ini kinerja Unilever Indonesia masih solid. Namun, dia menyarankan investor untuk menunggu kepastian stock split dari perusahaan tersebut.
Menurutnya, bila rasio stock split 1:10 maka menarik bagi investor untuk mengoleksi saham UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News