Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sementara itu Nafan menambahkan, pelemahan IHSG hari ini didorong oleh rasa khawatir pasar karena tidak kunjung ada tanda-tanda kesepakatan antara Amerika Serikat dan China. Sementara, tenggat waktu diterapkannya kenaikan tarif impor terhadap produk-produk impor China di Amerika Serikat semakin dekat, yakni per 15 Desember 2019.
Sejalan dengan Nafan, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bahwa penurunan hari ini justru menunjukkan level support IHSG yang kuat. Sebab, saham-saham di regional cenderung mengalami penurunan, akan tetapi IHSG baru hari ini terkoreksi itupun masih berada di level support.
"Secara umum, bulan ini pasar memang lebih optimistis," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/12).
Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,17% ke 6.183 pada akhir perdagangan hari ini
Besok Wawan memproyeksikan IHSG akan menguat, IHSG akan bergerak di level 6.180 dan 6.200. Dari domestik, pasar masih akan ditopang oleh window dressing dan ekspektasi terhadap data-data yang akan rilis.
Akan tetapi, Wawan tidak menampik sentimen global seperti perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China menuju tanggal 15 Desember masih akan berpengaruh terhadap pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News