Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Masa penawaran (bookbuilding) obligasi PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) menyisakan dua hari lagi. Tapi, perolehan duit segar dari emisi ini masih terbilang minim, yakni baru Rp 250 miliar dari angka yang ditargetkan sebesar Rp 500 miliar.
Padahal, kupon yang ditawarkan obligasi bertenor lima tahun tersebut lumayan tinggi 11,75%-12,25%. Plus, surat utang ini memiliki peringkat idA- dari Pefindo.
Analis Obligasi Nusantara Capital Securities, I Made Adi Saputra melihat, yang membuat investor menahan diri masuk ke obligasi DART adalah level peringkat.
“Kupon menarik, tapi tidak dengan peringkat. Di tengah pasar yang volatile investor mematok persyaratan yang nyaris sempurna,” ulas Made Saputra.
Selain masalah fundamental emiten, kupon, dan rating, lanjut Made, masalah tenor juga menjadi faktor pertimbangan para investor.
Investor cenderung menyukai obligasi dengan tenor cukup panjang yang diterbitkan oleh emiten yang sudah terkenal. Tapi, di tengah pasar yang sedang tak pasti, tenor panjang dari emiten terkenal juga tidak menjadi jaminan jika nantinya emisi obligasi yang diterbitkan oleh emiten yang bersangkutan bakal laku diserap pasar.
Seperti obligasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) misalnya. Secara fundamental, emiten pelat merah ini cukup kuat karena ada embel-embel pemerintah di belakangnya. Obligasi senilai Rp 2,1 triliun memang mengalami oversubscribed hampir dua kali.
Tapi, hal ini bisa dicapai setelah sebelumnya JSMR menghapus obligasi Seri D -nya yang bertenor 10 tahun. Artinya, saat ini tenor tertinggi obligasi JSMR dengan tenor tertinggi adalah seri C, yaitu 5 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Menyimak peluang obligasi di akhir tahun
DART menawarkan kupon obligasi 12,25%
