kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Analis: Kenaikan kinerja perusahaan di bursa mampu menopang IHSG


Selasa, 06 November 2018 / 16:53 WIB
Analis: Kenaikan kinerja perusahaan di bursa mampu menopang IHSG
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 87% dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI sudah mengumpulkan laporan keuangan tahunan kuartal III-2018. Dari data tersebut, perusahaan-perusahaan tersebut mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10% dan kenaikan laba bersih sebesar 12%.

Muhammad Wafi, Analis PT Bahana Sekuritas menilai kenaikan kinerja tersebut lantaran fundamental perusahaan-perusahaan yang ada di BEI semakin membaik sehingga mendongkrak kinerjanya. Hal ini menurutnya juga akan membawa indeks ke level yang lebih tinggi.

"Hal tersebut cukup positif untuk menaikkan IHSG, Apalagi pertumbuhan ekonomi kemarin juga cukup positif," kata Wafi kepada Konta.co.id, Selasa (6/11). 

Menurut Wafi, jika tidak ada sentimen negatif lagi, IHSG bahkan bisa bisa berpotensi menuju level 6.100.

Menurutnya beberapa sektor yang mencatatkan peningkatan laba bersih juga masih positif, terutama sektor industri dasar dan aneka industri. Menurutnya data-data yang ada sudah mulai menunjukkan sinyal bottoming up. Untuk saham aneka industri, Wafi memilih ASII. Sementara di sektor industri dasar ia memilih SMGR.

Sementara itu, Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas menilai positifnya data kinerja emiten berpotensi mendongkrak kinerja IHSG ke depan. Ia memprediksi IHSG akan berada di level 6.117 hingga akhir tahun ini.

"Dan sepertinya emiten-emiten blue chips akan menjadi penopang pergerakan indeks. Apalagi secara kinerja perusahaan masih cenderung positif," Kata Nafan, Selasa (6/11). 

Apalagi fundamental makroekonomi domestik masih cenderung stabil.

Nafan bilang, selain sentimen yang berasal dari semakin membaiknya laporan keuangan, kemungkinan besar pada akhir tahun akan ada periode window dressing yang bisa mendongkrak indeks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×