Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona positif di akhir sesi I hari ini (18/11). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat naik 0,4% menjadi 5.074,24.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, secara teknikal IHSG bakal menuju level resistance 5.110. Peluang untuk menuju level ini semakin besar lantaran hanya tinggal sejengkal lagi indeks menembus resistance pertama di level 5.075.
Penguatan ini tak terlepas dari aksi pemerintah semalam yang mengumumkan secara resmi bahwa harga BBM subsidi dinaikan Rp 2.000 per liter. "Namun reaksi positif ini diperkirakan berlangsung sementara dan pasar akan kembali fokus pada dampak jangka pendek akibat kenaikan BBM," imbuh David.
Imbas jangka pendek kenaikan harga BBM dapat membuat inflasi diperkirakan akan melonjak sekitar 2,4% hingga mencapai 7,2% akhir tahun. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini akan berada di bawah 5%. Selain dampak terhadap ekonomi, pasar juga akan melihat resiko sosial dan politik yang muncul pasca kenaikan tersebut. Skenario terburuk atas sentimen ini, indeks akan menuju support 5.030.
Kepastian akan kenaikan harga BBM subsidi ini direspon positif oleh para pemodal asing. Hal ini bisa dilihat dari posisi asing yang mencatat net buy Rp 170 miliar pada sesi I tadi. Kenaikan harga tersebut juga membuat rupiah terus mengalami penguatan terhadap dollar AS. Dua kombinasi ini akan membuat IHSG memiliki ruang yang besar untuk menguat.
"Jika pelemahan dollar AS terus berlanjut akan memberikan sinyal positif bagi IHSG untuk kembali rally menuju 5.094," ujar analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya. Sementara, support IHSG saat ini terjaga cukup stabil di level 5.032.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News