kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Jaya Real Properti (JRPT) punya prospek di tengah lesunya sektor properti


Senin, 03 Februari 2020 / 15:36 WIB
Analis: Jaya Real Properti (JRPT) punya prospek di tengah lesunya sektor properti
ILUSTRASI. Pusat perbelanjaan Bintaro Jaya Xchange Mall, ?Bintaro Jaya eXchange Mall; BxC dari Jaya Real Property Tbk JRPT.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor properti sempat tertekan di akhir tahun lalu. Meski begitu beberapa analis percaya emiten properti PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)  masih memiliki potensi tumbuh tahun ini.

Analis PT Trimegah Sekuritas Adi Prabowo dan Farah Rahmi Oktaviani dalam risetnya menuliskan perlambatan di sektor properti serta penyewaan tahun lalu membuat masyarakat merubah tren pemilihan lokasi tempat tinggal.

Baca Juga: Jaya Real Property (JRPT) Percepat Bangun Pasar Senen

Masyarakat menjadi berorientasi pada perumahan yang mendukung ekosistem keluarga yang baik seperti tersedianya fasilitas publik yang memadai. Menurut kedua analis, PT Jaya Real Property diuntungkan karena memiliki properti dan landbank di daerah Bintaro Jaya dan Serpong.

Pasalnya, perumahan di Bintaro Raya dan Serpong mulai terintegrasi dengan ekosistem yang ramah untuk keluarga didukung oleh banyak fasilitas publik serta jalan tol yang dekat dengan perumahan.

Terbukti perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun lalu. 

Melansir laporan keuangan perusahaan, pendapatan perusahaan pada kuartal III-2019 mencapai Rp 1,75 triliun. Angka tersebut meningkat 5,73% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,65 triliun. Laba bersih perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,82% menjadi Rp 740,84 miliar pada kuartal III-2019 dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 687,09 miliar. 

Trimegah menargetkan pertumbuhan pendapatan perusahaan pada tahun 2020 mencapai Rp 2,59 triliun serta laba bersih mencapai Rp 1,19 triliun.

Sumber terbesar pendapatan JRPT masih berasal dari penjualan kavling tanah dan unit bangunan. 

Berdasarkan riset analis PT Trimegah Sekuritas Adi Prabowo, JRPT memiliki landbank di lokasi strategis di Jakarta. JRPT masih memiliki landbank di Bintaro Jaya sebesar 390 hektare, Graha Raya sebesar 103 hektare, Pasar Kemis sebesar 1052 hektare, dan Serpong Jaya sebesar 6,3 hektare.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan JRPT yang memiliki properti di wilayah Bintaro akan sangat diuntungkan karena dekat dengan Jakarta. JRPT juga dapat mengandalkan recurring income atau pendapatan berulang. Menurutnya, marketing sales JRPT dapat meningkat hingga Rp 2,5 triliun. Sebagai informasi, pada kuartal III-2019 JRPT membukukan marketing sales Rp 1,6 triliun.

JRPT memang memiliki sumber pendapatan selain dari penjualan bangunan. JRPT memiliki pendapatan berulang dari hotel, penyewaan tempat, ice rink, dan jasa pemeliharaan parkir, dan pengelolaan lingkungan.

Baca Juga: Jaya Real Property (JRPT) proyeksikan belanja modal tahun depan capai Rp 1 triliun

Selain dari segi fundamental, perusahaan juga memiliki peluang besar di pasar properti berkat kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

“Kebijakan BI untuk menetapkan suku bunga rendah di level 5% serta peluang untuk turut menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin (bp) tahun ini menjadi stimulus bagi sektor properti,” terangnya kepada Kontan.co.id Senin (3/2).

Nafan menambahkan inflasi yang terjaga di bawah 3% dapat mendukung permintaan kredit untuk perumahan pada tahun ini. Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019) sebesar 2,68%.

Di sisi lain analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan untuk tetap berhati-hati. Pasalnya penjualan terhadap properti tahun lalu terbilang sepi. Minat terhadap properti sendiri masih minim terlihat dari pertumbuhan kredit.

“Biasanya kalau sektor lesu maka emiten akan ikut lesu juga,” jelasnya.

Analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo dan Farah Rahmi Oktaviani serta analis Panin Sekuritas William Hartanto memasang rekomendasi buy untuk saham JRPT. Adi dan Farah memasang rekomendasi buy dengan target harga Rp 1.200 sedangkan William memasang target harga Rp 600 per saham. 

Berbeda dengan dua analis lain, Nafan memasang rekomendasi hold dengan target harga di level Rp 464 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×