kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Analis: Investor ragu masuk ke saham LQ45


Jumat, 29 September 2017 / 21:40 WIB
Analis: Investor ragu masuk ke saham LQ45


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bulan terakhir hingga 29 September 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,15%. Rata-rata saham LQ45 justru turun lebih dalam, yakni 1,81%. Penurunan ini disinyalir terpengaruh keluarnya dana asing dari pasar alias capital outflow.

Terhitung awal Juli 2017 hingga Jumat (29/9), saham LQ45 yang turun paling dalam yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan penurunan 46,79%. Lalu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang turun 34,68%, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang melorot 32,98%.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, saham LQ45 sebelumnya adalah saham penggerak indeks. Di bulan-bulan sebelumnya  saham LQ45 sudah naik cukup banyak. Adapun penurunan yang terjadi tiga bulan ke belakang menurutnya adalah koreksi wajar.

“Selain kinerja, kita juga harus melihat momentum di mana ketegangan geopolitik masih membayangi investor asing,” tutur Riska, Jumat (29/9).

Ia memprediksi, harusnya asing telah masuk di awal September 2017 ke pasar saham, namun, hingga kini justru asing masih membukukan aksi jual bersih.

Dengan keluarnya asing, Riska menilai, pergerakan saham LQ45 jadi kurang menarik. Meskipun, secara likuiditas saham-saham tersebut tak perlu diragukan. “Pelaku pasar ragu masuk ke LQ45 dan lebih mencermati saham second atau third liner, paparnya.

Selain itu, September ini, cukup banyak emiten yang merilis kinerja keuangan semester I. Hal ini menurut Riska turut mempengaruhi pergerakan harga saham LQ45. Khususnya, untuk saham-saham properti dan konstruksi yang mencatatkan banyak penurunan di tiga bulan terakhir. Pemberat di sektor ini menurut Riska adalah target marketing sales semester I yang banyak belum tercapai.

Di sektor lain, saham-saham pertambangan dan konsumsi naik terbatas, bahkan harga sahamnya tercatat turun. “Ada 10 emiten yang penurunannya di atas 10%, inilah yang menjadi pemberat di indeks LQ45,” tutur Riska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×