Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membawa harapan-harapan baru bagi ekonomi Indonesia, termasuk sektor pasar modal.
Kendati demikian, dengan banyaknya janji semasa kampanye justru menimbulkan rasa skeptis terhadap realisasi program pemerintahan nanti.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, sejujurnya ia tidak yakin pemerintahan baru mampu mendorong kinerja bursa.
Sebab anggaran yang diperlukan untuk mendukung berbagai program kementerian serta merealisasikan janji-janji kampanyenya membutuhkan dana yang besar. Sehingga berpotensi mengurangi ruang gerak pasar saham.
Baca Juga: Menakar Peluang IHSG Tembus Level 10.000 di Masa Pemerintahan Prabowo - Gibran
Namun demikian, ia mencoba untuk tetap optimistis terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Budi menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 8.000 pada akhir tahun ini dan 8.800 pada tahun depan.
Target tersebut diharapkan bisa tercapai disokong stabilitas politik dalam negeri, serta sentimen positif dari kebijakan baru yang diharapkan bisa terwujud. Sehingga ekonomi akan bertumbuh normal seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Program ekonomi tentunya diharapkan dapat berjalan dengan baik walaupun tidak mudah tentunya," katanya kepada KONTAN, Minggu (27/10).
Adapun hingga akhir perdagangan Jumat (25/10), IHSG berada di level 7.694,66 secara harian melemah 0,28%. IHSG sempat menyentuh rekor all time high pada 19 September 2024 di posisi 7.905,39.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News