Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Krisis politik yang terjadi di Mesir pasca demonstrasi menuntut turunnya Presiden Husni Mubarak ikut mengguncang bursa regional. Sebagian besar saham di bursa Asia melemah dan menyebabkan indeks MSCI Asia Pasific masuk zona merah. Bursa Efek Indonesia pun bakal tak luput dari sentimen negatif ini.
Vice President Research & Analysis Valbury Asia Futures Nico Omer mengungkapkan seiring pelemahan di bursa regional, bursa Indonesia pun akan terkoreksi.
"Kalau kita melihat pekan lalu di bursa Indonesia sudah terkoreksi signifikan. Sekarang mungkin koreksi akan terjadi tapi tidak akan terlalu besar. Mungkin sekitar 1%-2%," kata Nico kepada KONTAN, Senin, (31/1).
Hal tersebut disebabkan, masih ada topangan dari saham-saham komoditas yang mendapat imbas positif kenaikan harga minyak.
Namun, Nico menambahkan, koreksi yang terjadi tak semata-mata disebabkan faktor Mesir. Pasalnya, setelah naik cukup tinggi selama setahun terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) memang sudah saatnya mengalami koreksi.
Dia meyakini saat ini merupakan pendinginan di pasar. Baginya, faktor Mesir sekarang terlalu dilebih-lebihkan.
"Saya cukup optimis situsasi di Mesir akan terkendali. Selama ini militer memegang kendali di Mesir dan tampaknya cukup disukai masyarakat. Jika Mubarak turun dan memberi kekuasaan kepada yang lain saya rasa krisis ini tidak akan teralu lama," ujar Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News