Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,61% ke level 5.805,2 pada perdagangan Selasa (1/8). Etta Rusdiana Putra, analis PT Kresna Securities menyatakan, Agustus menjadi periode yang penting bagi indeks. Pasalnya, investor menanti hasil laporan keuangan emiten.
"Yang ditunggu berikutnya adalah GDP, apabila positif, kemungkinan indeksnya masih bisa melanjutkan momentum," ujar Etta di Jakarta, Selasa.
Nah, positifnya GDP itu nantinya bisa mendorong dana masuk. Dia mencermati dalam tiga bulan belakangan, IHSG mendapat tekanan jual (net sell). "Jika GDP tidak sesuai dengan ekspektasi maka itu jadi risiko kita di bulan Agustus ini," jelas Etta.
Selain itu, mahalnya valuasi IHSG saat ini di tingkat regional dinilai menjadi pertimbangan pasar. Price earning ratio (PER) IHSG saat ini ada di level 16,5 kali konsensus market. Padahal, bursa Singapura dan Malayasia hanya 15,4 kali per 31 Juli 2017. "Jadi PER agak lebih mahal. Kalau IHSG premium harus ada alasan lebih kuat kenapa harus dibayar lebih mahal lagi," lanjutnya.
Hal itu menjadi pertimbangan investor global terhadap IHSG. Menurut investor, harga tersebut sudah cukup tinggi di tengah-tengah minim katalis. Sampai dengan saat ini, IHSG masih sepi sentimen, bahkan ada kemungkinan akan turun lagi.
"Agustus bulan penentuan IHSG. Jadi semua sudah price in. Bisa naik atau tidak, tergantung optimisme pasar. Kita lihat investor asing sudah cukup pesimis kalau dilihat aliran modal year to date mereka yang keluar," papar Etta.
Sedangkan, William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas menyatakan, peluang kenaikan IHSG masih terlihat terbuka di tengah rentang konsolidasi yang masih harus dilalui.
Momentum koreksi wajar dapat terjadi dalam pergerakan intraday. Namun, masih dapat terus dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target time frame investasi jangka panjang.
"Mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, ditunjang data inflasi yang masih berada dalam kondisi terkendali, hari ini, IHSG berpotensi menguat," proyeksi William.
Ia memprediksi IHSG bergerak pada range 5.767-5.876. William merekomendasikan emiten seperti ICBP, ADHI, CTRA, ASRI, BBNI, HMSP, INDF, SMRA, dan BBCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News