kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis: Harga minyak tak akan bertahan lama di atas level US$ 130 sebarel


Selasa, 24 Mei 2011 / 16:04 WIB
Analis: Harga minyak tak akan bertahan lama di atas level US$ 130 sebarel
ILUSTRASI. Terbuka untuk lulusan baru, Lowongan kerja 2020 di Kantor Susi Pudjiastuti


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Consultant Petromatrix GmbH berpendapat, harga minyak dunia tidak akan lama berada di atas level US$ 130 per barel. Pasalnya, tingginya harga minyak akan mengurangi tingkat permintaan.

Pernyataan tersebut diungkapkan menanggapi prediksi Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc yang memprediksi harga minyak akan menanjak ke posisi US$ 130 sebarel tahun depan.

"Apa yang kita ketahui dari kejadian di tahun 2008 dan awal 2011 adalah, pada level US$ 130, ada penurunan permintaan minyak secara besar-besaran," jelas Olivier Jakob, managing director Petromatrix.

Sekadar informasi, kontrak harga minyak jenis Brent di London diperdagangkan di posisi US$ 111 per barel. Pada 11 April lalu, harga minyak sudah menanjak di level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir di atas level US$ 127 per barel.

Pada Juli 2008, harga minyak jenis Brent naik ke level tertinggi sepanjang sejarah di posisi US$ 147,50 per barel. Namun, hanya dalam kurun waktu dua bulan, harga minyak tersebut anjlok hingga 51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×