kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Gerak IHSG sesi II mixed dan sulit ditebak


Senin, 17 Juni 2013 / 13:43 WIB
Analis: Gerak IHSG sesi II mixed dan sulit ditebak
ILUSTRASI. Pekerja menata minyak goreng curah yang sudah dikemas kantong plastik di salah satu agen penjualan minyak goreng curah di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/1/2022). ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/nym.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di level positif pada sesi I. Per pukul 12.00, indeks ditutup dengan kenaikan 0,35% menjadi 4.777,457. Meski begitu, sejumlah analis memperkirakan, penguatan indeks tidak akan berlangsung pada sesi II nanti.

Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Miharja mengungkapkan, aksi wait and see investor terhadap hasil sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat mengenai penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menyebabkan pergerakan indeks mendatar dengan kecenderungan terkoreksi.

"Kelihatannya investor merasa was-was jika BBM tidak jadi naik dan akan mempengaruhi market. IHSG akan bergerak mixed, arahnya tidak tertebak," kata Rheza, Senin (17/6). Penurunan indeks ini, menurut Rheza, memang hanya datang dari sentimen negatif yang berasal dari domestik.

Rheza memperkirakan IHSG sesi II akan bergerak pada rentang support di level 4.750 dan resisten di posisi 4.800. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Rheza merekomendasikan saham MAIN dan juga MNCN.

Senada, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, indeks sesi II akan bergerak datar, menyusul masih menunggunya kepastian keputusan pemerintah mengenai kenaikan BBM. "Jadi atau tidaknya keputusan kenaikan BBM dari pemerintah menjadi kunci pertanyaan yang ditunggu-tunggu," ucap Kiswoyo.

Kiswoyo melanjutkan, belum adanya kepastian mengenai kenaikan harga BBM ini mencerminkan arah ketidakjelasan kebijakan pemerintahan SBY. Sebab, jika dari awal pemerintah ingin menaikkan harga BBM, harusnya pelaksanaannya tidak ditunda-tunda. "Dari awal harusnya jangan bilang bakal naik. Sebab, jika ditunda-tunda seperti sekarang, pelaku pasar yang bingung," kata Kiswoyo.

Kiswoyo merekomendasikan saham AALI, INDF, INTP dan BMRI yang dapat dikoleksi dengan posisi buy on weakness.

Analis Asjaya Indosurya Securities Dimas Adrianto menambahkan, IHSG sesi II masih akan menguat dengan rentang pergerakan diantara support 4.680 dan resisten di posisi 4.860. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Dimas merekomendasikan saham-saham dengan fundamental bagus pada industri konsumer, perdagangan retail, media serta pakan ternak, mengingat bulan puasa sudah di depan mata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×