Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di sisi lain, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santosa mengungkapkan, rencana ekspansi merupakan hal yang baik untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Bagi investor dengan profil risiko yang konservatif, perlu melihat sejauh mana penerapan rencana ekspansi emiten-emiten baru itu dapat dilaksanakan.
"Maka perlu menunggu sekitar dua kuartal sejak IPO," jelas Aria kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9). Di saat itu, lanjutnya, minat pasar terhadap saham baru mulai mereda.
Sehingga, harga sahamnya akan menyesuiakan pada level equilibrium. Di sisi lain, kinerja emiten baru itu akan mulai tampak. Sehingga, investor akan lebih mudah menilai sahamnya.
Menurut Aria, sangat wajar pergerakan saham-saham baru memiliki momentum kenaikan di perdagangan perdana. Setelah itu, pergerakan saham akan cenderung mereda, menunggu penerapan strategi yang dirancang saat IPO terlaksana hingga saham kembali diapresiasi oleh pasar. Adapun momentum pergerakan harga saham-saham baru yang naik tinggi di awal listing bisa dimanfaatkan oleh investor yang lebih agresif.
Baca Juga: Baru kelar IPO, Bank Bisnis (BBSI) siap gelar rights issue di Desember 2020
Mempertimbangkan sektor saham
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menambahkan, bagi investor yang tertarik masuk ke saham-saham baru ini perlu untuk benar-benar memahami emitennya lebih dalam. Apalagi kondisi pasar tengah tidak pasti karena pandemi Covid-19.
Bagi jangka pendek, lanjut Wawan, investor perlu mempertimbangkan dampak Covid-19 terhadap lini bisnis yang dijalankan oleh emitennya. Sementara untuk jangka menengah investor bisa mempertimbangkan saham dengan bisnis yang lebih cepat pulih.
Baca Juga: 9 Perusahaan akan melantai di BEI mulai besok
Adapun jika dilihat dari sektornya saham sektor kesehatan paling memiliki prospek dibanding emiten lainnya, seperti SOHO. Sementara untuk jangka waktu menengah saham BBSI juga menarik. Sebab, sektor perbankan bakal menarik ketika nanti ekonomi mulai bergerak lagi setelah pandemi teratasi.
Di sisi lain, sektor saham yang perlu diwaspadai adalah perhotelan dan properti, seperti PLAN, HOMI, dan ROCK. Dilihat dari sektornya, emiten-emiten tersebut berpotensi paling terdampak karena pandemi Covid-19.
"Selain memperhatikan sektornya, investor juga perlu memperhatikan fundamental perusahaan, serta valuasi sahamnya," jelas Wawan kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Selanjutnya: BEI: Masih ada 11 calon emiten mengantre melantai di bursa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News