kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Analis Danareksa rekomendasikan beli saham INTP, ini penjelasannya


Jumat, 23 Oktober 2020 / 15:08 WIB
Analis Danareksa rekomendasikan beli saham INTP, ini penjelasannya
ILUSTRASI. Semen Indocement


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan volume penjualan sebesar 1.6 juta ton semen pada periode September 2020. Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan realisasi penjualan di September 2020 merupakan salah satu bulan dengan volume penjualan tertinggi di tahun ini.

Secara bulanan, penjualan INTP di periode September 2020 naik 6,6%, dari realisasi penjualan pada Agustus 2020 yang sebesar 1,5 juta ton.

“Sedangkan untuk periode sembilan bulan, total volume penjualan kami sebesar hampir 12 juta ton, kurang lebih minus 7% dari periode yang sama tahun lalu,” ujar Marcos kepada Kontan.co.id, Kamis (23/10).

Baca Juga: 9 Hari saham Saham Indocement (INTP) reli , cermati PER dan PBV-nya

Meski demikian, Marcos optimistis penjualan semen di sisa paruh kuartal empat 2020 akan membaik. Pada umumnya, volume penjualan di kuartal keempat akan berjalan baik sehubungan semua pebisnis yang akan berusaha untuk menyelesaikan target-target proyek tahun ini.

Selain itu, Marcos mengatakan tren suku bunga yang rendah tentunya merupakan katalisator yang baik untuk industri semen secara tidak langsung.

Dengan tingkat suku bunga yang rendah, masyarakat dapat melakukan investasi di sektor properti dan tentunya efeknya konsumsi semen akan naik. Marcos menilai, trend suku bunga yang rendah merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang mendukung dunia usaha.

Sebelumnya, Marcos menyampaikan proyeksi target penjualan tahun ini akan terkontraksi di kisaran -5% sampai -7% dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, volume penjualan INTP pada tahun lalu mencapai 18,1 juta ton.

Prospek INTP juga semakin cerah dengan adanya pembangunan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dengan potensi pertumbuhan Patimban menjadi kawasan ekonomi khusus di utara Jabar, Marcos mengatakan ini akan berdampak positif terhadap penyerapan semen INTP sebagai emiten dengan basis wilayah Jawa Barat. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Maria Renata menyebut, penjualan INTP pada September merupakan penjualan bulanan tertinggi sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Saham Indocement (INTP) sudah 7 hari beruntun naik, cek PER dan PBV-nya

Penjualan yang kuat ini mencerminkan adanya kelanjutan pembangunan konstruksi pasca penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sebagian besar wilayah pada semester pertama.

Sementara itu, penerapan kembali PSBB jilid kedua di wilayah Jakarta sejak pertengahan September dinilai tidak terlalu mempengaruhi INTP karena penjualan di sana masih tumbuh 5,8% secara month-on-month (mom).

Penjualan di Jawa Barat, yang merupakan  basis pasar INTP, tumbuh sebesar 6,4% secara MoM. Hasilnya, pangsa pasar INTP pada September  2020 stabil di angka di 25,6%, meski sedikit turun dari market share Agustus 2020 yang mencapai 26,3%.

Adapun penjualan INTP sepanjang sembilan bulan pertama 2020 mencerminkan 73% dari target penjualan akhir tahun yang dipasang BRI Danareksa Sekuritas .

Maria memperkirakan, penjualan bulanan yang kuat akan terus berlanjut hingga Oktober. Sebab, secara historis, penjualan bulanan di Oktober akan menjadi yang tertinggi sebelum akhirnya memasuki musim hujan.

Ke depan, BRI Danareska Sekuritas perkirakan volume penjualan INTP pada kuartal keempat 2020 akan mencapai 4,41 juta ton, turun 3,5% secara kuartalan dan turun 16,0% secara tahunan.

Maria masih optimistis, target penjualan  akhir tahun yang dia pasang untuk INTP, yakni 16,03 juta ton, dapat tercapai.

Sebab, rata-rata penjualan bulanan yang dibutuhkan untuk memenuhi target di sisa tahun ini adalah 1,47 juta ton atau -3,5% secara kuartalan, dibandingkan dengan rata-rata penjualan bulanan pada kuartal ketiga 2020 yang masih di kisaran 1,52 juta ton.

Dengan mempertimbangkan tren penjualan di Oktober yang masih naik serta optimisme target penjualan INTP, Maria mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 15.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×