kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Buruknya data inflasi Amerika Serikat mendorong penguatan GBP/USD


Minggu, 17 Februari 2019 / 18:25 WIB
Analis: Buruknya data inflasi Amerika Serikat mendorong penguatan GBP/USD


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang GBP/USD dinilai tertolong karena rilis data Amerika Serikat (AS) yang buruk. Pasalnya data producer price index (PPI) atau inflasi bulanan AS dirilis negatif 0,1% di bawah ekspektasi 0,1%. Kedua core ritel sales AS negatif 1,8% lebih rendah dari ekspektasi 0%.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (15/2) pasangan mata uang GBP/USD terapresiasi 0,67% menjadi 1,229.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai dengan adanya rilis data inflasi AS membuat negara Paman Sam semakin menjauh untuk tidak menunda kenaikan suku bunga acuan mereka. Ditambah isu perang dagang yang juga belum selesai.

Perang dagang AS dan China nampaknya belum ada sinyal positif. Padahal tenggat waktu kesepakan kedua belah pihak tidak lebih dari sebulan lagi. Presiden AS, Donald Trump Jumat (15/2) berencana memberikan testimoni terkait genjatan dagang.

“Sekarang Trump agak positif tapi saya ragu, karena biasanya Trump suka berbalik arah,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (17/2). Fokus pembahasan perang dagang saat ini adalah hak kekayaan intelektual AS yang direbut China.

Ia berpendapat jika belum ada titik terang maka besar kemungkinan pertemuan 1 Maret mendatang AS jadi menerapkan kenaikkan biaya impor China.

Bila mengamati sebetulnya Inggris masih mengalami sentimen negatif. Brexit pasalnya masih menjadi ancaman mengingat voting kedua kembali ditolak.

“Saat ini meski Inggris terhalang Brexit tapi rilis data AS lebih berdampak terhadap GBP/USD,” kata Ibrahim. Akan tetapi pergerakkannya pada pekan depan masih bisa terkoreksi.

Sebab, secara teknikal indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 jatuh di area negatif. Moving average convergance divergance (MACD) dan relative strength index (RSI) di area negatif 60%.Tetapi stochastic positif di area 60%.

Oleh karenannya Ibrahim merekomendasikan sell untuk pasangan mata uang ini. Adapun level support 1 di 1,200 dan support 2 di 1,1920. Sedangkan Resistance 1 di 1,240 dan resistance 2 di 1,260.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×