Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Di luar upaya restrukturisasi utang, Nafan menilai prospek INKP dilihat dari sisi sektoral masih cukup menarik. "Kinerja ekspor INKP sangat mendukung, demand terhadap produk kertas di Tanah Air juga menunjukkan tren yang positif," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (2/12).
Meskipun begitu, Nafan menilai pergerakan harga kertas dunia masih menjadi tantangan bagi kinerja INKP ke depan. Ini mengingat, pergerakan harga kertas masih cenderung fluktuatif dan akan menjadi tantangan sektoral.
Baca Juga: Simak rekomendasi Saham BJBR, INTP dan INKP untuk hari ini
Sebagai informasi, kuartal III-2019 emiten membukukan penurunan penjualan dan pendapatan sebanyak 1,63% menjadi US$ 2,46 miliar year on year (yoy).
Tekanan pada penjualan dan pendapatan tersebut dikarenakan melonjaknya beban pokok penjualan dan pendapatan sebanyak 11,83% menjadi US$ 1,8 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,59 miliar.
Alhasil, laba INKP hingga September 2019 merosot 53,87% dari US$ 516,17 juta di Q3-2018 menjadi US$ 238,05 juta per Q3-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News