Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski pembangunan pabrik pulp baru milik PT Oki Pulp & Paper Mills (OKI), entitas anak usaha PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), mulai berjalan, OKI telah mengantongi order besar untuk pasar pulp (bubur kertas) ke depannya.
Menurut salah satu Direktur TKIM, Suhendra Wiria Dinata, pembangunan pabrik pulp baru ini salah satunya untuk menyiapkan kebutuhan pulp di Negeri Panda. "Targetnya adalah untuk ekspor 95% ke China pada tahun 2016 nanti," ucapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) siang ini (9/1).
Adapun, untuk membangun pabrik baru ini, OKI telah mendapat pinjaman dari China Development Bank Corporation (CDB) sebesar US$ 1,8 miliar. Maka, jumlah ini menopang 68,21% dari total nilai investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 2,639 miliar atau setara dengan Rp 32,21 triliun. Sementara, sisanya berasal dari tambahan modal saham beberapa pemegang saham OKI, dengan jumlah total US$ 839 juta, atau setara dengan Rp 10,27 triliun. Adapun, TKIM akan menyertakan modalnya secara bertahap hingga US$ 407 juta.
Suhendra menyatakan, kebutuhan pulp dan kertas di pasar Asia, khususnya China masih terbuka lebar. Maka, dengan beroperasinya secara komersial pabrik yang baru pada 2016 nanti, maka OKI sudah bisa memberi keuntungan bagi perusahaan.
Sayang, ia belum bisa memberi proyeksi nilai keuntungan yang akan dihasilkan OKI beberapa tahun mendatang. Yang jelas, TKIM berhak atas 48,55% dari pendapatan ataupun profit OKI, karena setara dengan jumlah persentase saham yang dimilikinya saat ini.
Sebagai informasi, pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,27 juta ton untuk kertas, 320.000 ton untuk stationery, dan 80.000 ton untuk packaging (kertas kemasan). Pabrik ini diperkirakan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal dua tahun 2016 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News