Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berupaya meningkatkan ekosistem bisnis dan memaksimalkan industri hulu rumput laut, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) gaet PT Asia Sejahtera Mina Tbk dalam pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG).
Hal ini didukung oleh kondisi resi gudang komoditas rumput laut, yang dinilai mulai menunjukkan gairah di tengah masyarakat.
Kerjasama dilakukan lewat anak usaha KBI yakni PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI) dengan melakukan pembelian atas Resi Gudang dari komoditas rumput laut yang dimiliki Asia Sejahtera Mina, dengan ketentuan akan dilakukan pembelian kembali dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Perum Perindo serap 3.529 ton ikan di paruh pertama 2020
Instrumen yang merupakan dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang ini, kini mulai dikerjasamakan dari pemilik Resi Gudang dengan korporasi lain.
Kerjasama tersebut ditandatangani pada Jumat (3/7) oleh Direktur Utama KPBI Yose Skundarisa dengan Direktur Keuangan Asia Sejahtera Mina Agnes Kristina.
Adapun hasil kesepakatan untuk plafon maksimal pembelian dan penjualan kembali tersebut mencapai Rp 4 miliarĀ atas Resi Gudang rumput laut milik Asia Sejahtera Mina.
Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia bukukan kenaikan laba 82,85% pada 2019
"Harapan kami, kerjasama ini akan menyerap di sektor hulu dari SRG yaitu para nelayan rumput laut, serta menjadi daya tarik dimana pemilik komoditas lain tergerak untuk menempatkan komoditasnya ke dalam SRG," kata Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi dalam keterangan resminya kepada Kontan, Minggu (5/7).
Bahkan, Fajar menekankan SRG bisa menjadi solusi bagi nelayan rumput laut dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, lantaran harga komoditas nantinya bakal lebih stabil dan terjaga. Ke depan, KBI bakal terus mendorong anak usaha kami untuk membuka aliansi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait REPO Resi Gudang.