Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan teknologi indormasi PT Anabatic Technologies Tbk menargetkan laba bersih tumbuh 23% tahun ini. Pertumbuhan ini seiring dengan rencana perusahaan ini untuk pengembangan produk dan perluasan pangsa pasar regional.
Penjualan juga ditargetkan tumbuh sebesar 26% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2,57 triliun. Itu artinya, perseroan tengah mengejar penjualan hingga Rp 3,23 triliun. Adapun laba bersih tahun 2014 tercatat sebesar Rp 60,38 miliar.
Felix P Mulia, Direktur Keuangan Anabatic mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan kinerja tersebut perusahaan akan fokus untuk memperluas penetrasi pasar ke regional. " Kita akan memperluas pasar kita menambah cabang di luar negeri," kata Felix, Jumat (5/6).
Felix bilang, penetrasi pasar akan dilakukan melalui penguatan kantor cabang luar negeri yang sudah ada, pembentukan kantor cabang baru, atau pemasaran langsung ke negara yang memiliki prospek bagus.
Saat ini perseroan tengah dalam proses penjajakan untuk mengakuisisi perusahaan IT di Jepang. Sayang, manajemen Anabatic belum mau berbicara banyak tentang rencana tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Handojo Sutjipco, Direktur Utama Anabatic mengatakan ada beberapa negara di ASEAN yang cukup prospektif untuk dimasuki Anabatic. Saat ini, kata dia, ada tiga negara yang tengah di bidik perseroan. "Kita mau masuk ke ASEAN karena mempersiapkan diri untuk MEA seperti yang dihimbau pemerintah," kata handojo.
Selain pasar ASEAN, Handojo bilang, Anabatic juga tengah membidik pasar timur tengah. Hanya saja, perseroan lebih memilih pemasaran secara langsung ke sana dibanding mendirikan kantor cabang. Lagi pula, kantor Cabang Anabatic di India juga bisa diandalkan untuk memenuhi permintaan pasar di Timur Tengah.
Saat ini, Anabatic telah memiliki empat kantor cabang di luar negeri. satu di Malaysia, Satu di Singapura dan dua di India. "Dengan perluasan penetrasi pasar ini, kontribusi pasar luar negeri kita targetkan naik 10% Tahun ini, kalau tahun lalu baru 5%," kata Felix.
Selain memperkuat pasar luar negeri, Anabatic juga akan mengembangkan produknya. Adapun bisnis inti perseroan antara lain Mission Critical system Integration, IT Services Outsourcing, business process outsourcing dan Value Added Distribution.
Saat ini, Anabatic tengah mengembangkan IT service Outsourcing di Serpong dan akan resmi beroperasi tanggal 8 Juli mendatang. Felix bilang, produk ini nantinya akan mengantisipasi permintaan yang besar seiring dengan peraturan OJK yang mewajibkan bank asing memindahkan data sharing-nya ke dalam negeri.
Adapun anggaran belanja modal yang disiapkan Anabatic tahun ini sebesar Rp 250 miliar. Sumber dananya 60% dari khas internal dan 40% dari dana IPO.
Anabatic akan IPO melepas saham ke publik sebanyak-banyak 642,85 juta lembar atau setara 30% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Saham perdana tersebut akan dilepas dengan harga Rp 650-Rp 800 per lembar saham sehingga dana yang bisa diraup Anabatic sekitar Rp 417,8 miliar -Rp 514,2 miliar.
Sekitar 20% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan dan anak usaha. Sebesar 60% akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk piranti lunak Dan 20% akan dipakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News