Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa asal Inggris, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell menyusun ulang susunan penghuni FTSE Global Equity Index Series dalam rebalancing Desember 2023.
Dalam rebalancing, tidak ada saham dalam negeri yang terdepak. Tetapi ada empat saham yang masuk ke indeks global ini.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masuk dalam kategori saham dengan kapitalisasi besar alias large cap. Lalu, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ke mid cap.
Kemudian ada dua saham yang masuk ke kategori micro cap, yaitu PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.000, Simak Tiga Sentimen Utama dan Rekomendasi Saham Pekan Ini
Direktur Tripar Multivision Plus Vikas Chand Sharma menyampaikan masuk dalam indeks FTSE merupakan pencapaian yang luar biasa bagi dalam perjalanan bisnis RAAM.
"Ini mencerminkan dedikasi RAAM terhadap kualitas operasional, manajemen yang efektif dan pertumbuhan yang berkelanjutan," jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (20/11).
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, ada beberapa kriteria agar sebuah saham bisa masuk ke indeks FTSE Russell.
Kriteria-kriteria ini mulai dari jumlah free float yang di atas 5% dan punya likuiditas yang tinggi. Untuk mengukur likuiditas, biasanya menggunakan median atas daily trading volume bulanan.
Baca Juga: Pemilu Diproyeksikan Akan Membawa Katalis Positif Bagi Emiten Konsumer
Kriteria lainnya, suatu saham harus aktif ditransaksikan dalam 60 hari. Hingga yang terakhir, komposisi foreign ownership restriction atau batas kepemilikan asing.
"Semua saham yang masuk dalam indeks global tentu akan memberikan sentimen positif karena investor asing akan mengalokasikan saham itu ke portofolionya" kata Nico.
Sentimen positif ini telah tercermin dari pergerakan harga sahamnya. Ambil contoh, hingga penutupan Senin (20/11), RAAM melesat 15,38% ke level Rp 675 per saham.
Baca Juga: Kampanye Pemilu Dimulai Pekan Depan, Analis Jagokan Sejumlah Saham Konsumer Ini
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai sentimen positif masuknya saham dalam negeri ke indeks global itu hanya bersifat sementara.
"Setidaknya masuknya keempat itu akan dicermati dan dipertimbangkan oleh pelaku pasar untuk masuk ke portofolio," jelas dia.
Nafan bilang investor akan mencermati kinerja fundamental NCKL, RAAM, dan MAHA karena ketiga sahamnya tergolong mid dan small cap berbeda dengan AMMN yang termasuk big caps.
Dalam jangka pendek, Nafan merekomendasikan hold AMMN dengan target harga Rp 7.050 per saham. AMMN diproyeksikan akan menguji support di level Rp 6.850 per saham.
Dia juga merekomendasikan hold RAAM dengan target Rp 740 per saham, NCKL dengan target harga Rp 1.205 per saham, dan MAHA dengan target harga Rp 230 per saham.
Baca Juga: IHSG Naik 0,25% Senin (20/11), Intip Rekomendasi Saham Untuk Esok
Sementara dari keempat saham itu, Nico menyukai AMMN karena sudah mengembangkan bisnis dari hulu hingga ke hilir, tetapi sudah tergolong mahal.
"Tapi harganya sudah cukup mahal secara valuasi. Oleh sebab itu, untuk saat ini kami tidak merekomendasikan AMMN," katanya.
Selain itu, Nico juga mencermati NKCL potensi produksi feronikel Grup Harita mulai bertumbuh proyek karena Halmahera Jaya Feronikel sudah selesai dan full capacity.
Dia memproyeksikan produksi feronikel NCKL akan meningkat 30% dari 2023. Dalam hitungannya, potensi valuasi NCKL berada di level Rp 1.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News