kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amerika bergejolak, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (2/6)


Senin, 01 Juni 2020 / 16:37 WIB
Amerika bergejolak, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (2/6)
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020). Amerika tengah memanas, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (2/6). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diproyeksikan berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (2/6). Pada akhir pekan kemarin, rupiah ditutup menguat 0,71% ke level Rp 14.610 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga berhasil menguat. Mata uang Garuda tercatat naik 0,68% ke Rp 14.710 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah diprediksi cenderung melemah pekan ini, simak sentimen pendorongnya

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut pada perdagangan besok, pelaku pasar akan cenderung wait and see terkait perkembangan di AS. 

Pertama, soal kelanjutan AS-China terkait Hongkong yang ternyata respons Donald Trump tidak segalak yang diperkirakan pasar. Trump hanya mencabut status kasus dan tidak mengubah perjanjian terkait perang dagang AS - China.

“Kedua, perkembangan terkait demonstrasi besar-besaran di AS terkait meninggalnya George Floyd juga akan menjadi sentimen besok. Di satu sisi, demo tersebut juga mungkin melemahkan dolar seiring aksi yang dilakukan banyak tidak menggunakan masker dan dikhawatirkan membuat kasus virus corona di AS kembali melonjak,” ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (1/6).

Sementara ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, mata uang serta pasar keuangan negara berkembang pada hari ini (1/6) masih diperdagangkan menguat. Diperkirakan hal tersebut akan menjaga sentimen positif pada pergerakan rupiah pada perdagangan besok.

Baca Juga: Berhasil menguat pekan ini, berikut prediksi rupiah untuk pekan depan

“Pada hari ini data PMI manufacturing China juga menunjukkan tanda pemulihan yang memberikan sinyal ekonomi China berangsur pulih dalam sebulan terakhir yang diperkirakan juga akan menopang sentimen positif di pasar keuangan negara berkembang, termasuk rupiah,” kata Josua.

Josua menambahkan, pelaku pasar juga akan menantikan rilis data PMI manufacturing dan ISM manufacturing AS per bulan Mei yang diperkirakan masih dalam area kontraksi namun ekspektasi membaik dari bulan sebelumnya.

Josua memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp 14.550 - Rp 14.650 per dolar AS pada perdagangan besok. Sementara Faisyal menghitung rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.330 - Rp 14.600 per dolar AS.

Baca Juga: Jangan lewatkan, diskon ratusan juta rupiah mobil Toyota hanya di Auto2000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×