Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari Kamis (19/8). IHSG tercatat menurun 125,828 poin atau 2,06% ke level 5.992,32.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang memerah. Penurunan paling dalam dirasakan sektor keuangan hingga 2,45%. Setelahnya disusul sektor energi dan sektor kesehatan yang tertekan masing-masing 2,42% dan 2,27%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pelemahan dipicu kekhawatiran pelaku pasar karena The Fed menyatakan akan melakukan tapering dengan mengurangi pembelian obligasi pada tahun ini. Adapun dari dalam negeri, Bank Indonesia menetapkan suku bunga di level 3,50%.
Untuk perdagangan di akhir pekan, Jumat (20/8), IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan dengan level support di 5.929 dan 5.867. Adapun level resistance-nya di 6.082 hingga 6.173.
Baca Juga: Saham-saham ini paling banyak diburu asing saat IHSG anjlok
"Secara teknikal breakdown support dengan candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan," ungkap Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/8).
Menurutnya, pergerakan masih akan dipengaruhi kekhawatiran investor akan tapering. Di sisi lain, perkembangan kasus Covid-19, terutama kasus harian di Amerika Serikat, kembali naik signifikan.
Senada, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, IHSG masih akan bergerak melemah. "Pergerakan masih akan berada dalam tekanan pada rentang jangka menengah," jelasnya dalam riset yang diteirma Kontan.co.id, Kamis (19/8).
Akan tetapi untuk jangka panjang, IHSG memiliki potensi kenaikan.
Pada perdagangan Jumat (20/8), William memproyeksikan IHSG akan tertekan dengan kisaran level 5.872 hingga 6.123. Adapun beberapa saham yang dicermatinya seperti HMSP, WIKA, WTON, ASRI, PWON, APLN, AALI, UNVR, SMRA, dan CTRA.
Selanjutnya: Saham-saham ini banyak diobral asing saat IHSG anjlok 2,06%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News