kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ambisi BEI mengerek nilai transaksi bursa


Kamis, 26 Oktober 2017 / 06:45 WIB
Ambisi BEI mengerek nilai transaksi bursa


Reporter: Dede Suprayitno, Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi indikator makroekonomi yang membaik, membuat BEI yakin perdagangan pasar modal di tahun depan bakal lebih semarak. Karena itu, tahun depan BEI memperkirakan rata-rata nilai transaksi harian bisa menyentuh Rp 9 triliun.

Nilai ini melesat tinggi dibandingkan target nilai transaksi harian tahun ini yang cuma sebesar Rp 7,75 triliun. "Transaksi masih naik, meski ada net sell asing. Karena investor domestik juga masih cukup kuat," ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (25/10).

Target nilai transaksi jumbo itu mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang sebesar 5,4% dengan laju inflasi di kisaran 3,5%. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day reverse repo rate diperkirakan akan tetap berada di level 4,25%. Lalu, asumsi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diproyeksikan sebesar Rp 13.400 per dollar AS.

Demi mengejar target ini, BEI akan melakukan optimalisasi produk bursa, seperti LQ45 Futures dan Indonesia Government Bond Futures. Mulai beroperasinya PT Pendanaan Efek Indonesia juga dinilai bakal mendorong nilai transaksi bursa.

BEI juga akan mempercepat siklus penyelesaian transaksi dari tiga hari setelah transaksi (T+3) menjadi dua hari setelah transaksi atau T+2. Tito bilang, rencana ini dapat menaikkan likuiditas perdagangan di bursa

Target penjaringan dana

BEI membidik bisa menjaring 35 emiten baru di tahun depan, sama seperti target tahun ini. Lalu, jumlah emiten yang akan menjaring dana melalui rights issue dan saham bonus diproyeksikan mencapai 60 emiten. Sementara itu, target emisi obligasi korporasi tahun depan bisa mencapai 80 emisi.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani mengatakan, BEI punya peluang besar untuk merealisasikan target penjaringan dana di tahun depan. Apalagi sejumlah anak BUMN sudah bersiap untuk melantai di bursa. "Saat ini juga banyak kemudahan IPO yang diberikan bursa," ujar dia.

Namun, Riska cenderung pesimistis dengan target nilai transaksi harian sebesar Rp 9 triliun. Pasalnya, target ini sulit diraih dalam waktu setahun. "Logisnya masih sekitar Rp 8 triliun," ujar dia. Sebab, nilai transaksi harian tahun ini saja masih terlihat tersendat. Tadinya, BEI menargetkan nilai transaksi harian tahun ini sebesar Rp 8 triliun. Namun target itu direvisi lantaran hingga saat ini, rata-rata transaksi harian di bursa baru Rp 7,3 triliun.

Tapi, kondisi makroekonomi yang mendukung diharapkan dapat membuat bursa lokal kian menarik dan solid. Investor domestik pun diharapkan mampu menggenjot perdagangan.

Bahkan maraknya aksi jual asing sepanjang tahun ini tidak membuat IHSG tersungkur cukup dalam. Indeks saham malah beberapa kali sukses mencetak rekor barunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×