kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amankan ekonomi, inilah paket baru kebijakan ekonomi China


Selasa, 24 Juli 2018 / 06:30 WIB
Amankan ekonomi, inilah paket baru kebijakan ekonomi China
ILUSTRASI.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tensi hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS) makin mendidih, China mulai ancang-ancang mengamankan perekonomiannya. China meluncurkan paket kebijakan yang ditargetkan untuk meningkatkan permintaan domestik.

Paket kebijakan ini dirilis  karena ketegangan hubungan perdagangan dikhawatirkan bisa memperburuk perlambatan ekonomi China. Ekonomi China tumbuh 6,7% di kuartal II 2018, ekspansi paling lambat sejak 2016. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi China diprediksi hanya sebesar 6,5%. Proyeksi tersebut masih inline dengan target Pemerintah China.

Langkah-langkah yang diumumkan Senin malam (23/7), usai pertemuan Dewan Negara China di Beijing itu dimaksudkan sebagai bentuk respons yang lebih fleksibel untuk mengantisipasi ketidakpastian eksternal. Paket kebijakan yang diumumkan itu antara lain berisi pemotongan pajak yang bertujuan untuk mendorong belanja riset dan pengembangan perusahaan, dukungan untuk perusahaan kecil, dan penerbitan obligasi untuk investasi infrastruktur.

Seperti dikutip Bloomberg, dalam pengumuman tersebut juga disebutkan, kebijakan fiskal China sekarang akan lebih proaktif dan lebih terkoordinasi dengan lebijakan keuangan. Ini menjadi sinyal bahwa Kementerian Keuangan China akan meningkatkan kontribusinya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selama ini, fungsi itu lebih banyak dimainkan Bank Sentral China. Untuk memompa ekonomi China, People's Bank of China (PBOC) telah memangkas rasio cadangan tiga kali tahun ini dan meluncurkan serangkaian kebijakan untuk sektor swasta dan usaha kecil.

Hasil pertemuan Dewan Negara China juga menegaskan lagi kebijakan China yang ingin menyeimbangkan antara pelonggaran dan pengetatan, serta menjaga likuiditas dalam tingkat yang wajar dan memadai.

"Saya pikir tidak ada pelonggaran atau perubahan kebijakan yang signifikan. Itu lebih kebijakan fine-tuning,“ kata Larry Hu, Kepala Ekonomi  China di Macquarie Securities Hong Kong. 

Berikut ini paket kebijakan ekonomi yang disiapkan China:

1. Memberikan potongan pajak tambahan sebesar 65 miliar yuan atau setara US$ 9,6 miliar untuk perusahaan yang memiliki bujet riset dan pengembangan (R & D).
2. Mempercepat penjualan obligasi khusus untuk membantu pembiayaan infrastruktur pemerintah daerah.
3. Mengurangi pembatasan penerbitan obligasi keuangan bank untuk pembiayan perusahaan kecil.
4. Mengaktifkan investasi swasta dengan memperkenalkan proyek  transportasi, gas, dan telekomunikasi.
5. Lebih membuka kebijakan yang menarik pebisnis asing  berinvestasi kembali (reinvest).
6. Mendorong pemerintah daerah memanfaatkan dana fiskal yang belum dimanfaatkan dengan baik.
7. Memandu lembaga keuangan untuk memastikan pendanaan yang masuk akal bagi lembaga pembiayaan pemerintah daerah, sehingga proyek yang diperlukan tidak tertahan.
8. Memfasilitasi perencanaan dan konstruksi sejumlah proyek besar.
9. Mempercepat penelitian fundamental dan terobosan teknologi inti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×