Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Hingga September ini, harga alumnium tergolong komoditas yang sukses mendulang kenaikan dari posisi tahun sebelumnya. Berkurangnya pasokan dan meningkatnya permintaan menjadi sentimen positif yang menguatkan laju harga.
“Sampai akhir tahun 2017 kemungkinan harga bisa menembus level US$ 2.500 per metrik ton,” ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoints Futures kepada KONTAN, Kamis (7/9).
Menurut Andri, selain mendapatkan sokongan dari kombinasi apik antara pasokan dan permintaan, harga alumunium juga mendapat keuntungan dari pelemahan indeks dollar Amerika Serikat (AS). Kondisi geopolitik yang memburuk dan kegaduhan kabinet Presiden AS Donald Trump telah membuat indeks dollar AS semakin tertekan dan imbasnya harga komoditas malah semakin menguat. “Kalau di akhir kuartal III diperkirakan harga aluminium bisa menguat ke level US$ 2.150 per metrik ton,” imbuhnya.
Andri menambahkan, sinyal penguatan juga tercermin dari posisi indikator teknikal yang menunjukkan tren bullish. Sekarang harga aluminium sudah berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif level 0,090. Indikator relative strength index (RSI) di level 65,8 dan stochastic di level 68,5.
Untuk Jumat (8/9), harga alumium akan sedikit terkoreksi di kisaran US$ 2.060 – US$ 2.080 per metrik ton dan sepekan berikutnya berada di rentang US$ 2.020 – US$ 2.100 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News