Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Tahun lalu, dari Rp 6,4 triliun capex yang dianggarkan, Mega bilang PTBA hanya menyerap Rp 1,6 triliun. Sebanyak Rp 400 miliar dianggarkan untuk PLTU Sumsel 8, sebanyak Rp 600 miliar untuk pengembangan jalur kereta api secara keseluruhan, dan sisanya merupakan perawatan rutin.
“Kami ada proyek hilirisasi waktu itu. Hilirisasinya kan kami jalankan dengan skema yang berbeda sehingga tidak terealisasikan pada 2019,” sambung Mega.
Arviyan mengatakan, nilai investasi proyek hilirisasi (gasifikasi) di Tanjung Enim akan menelan biaya sekitar US$ 2,1 miliar - US$ 2,2 miliar. Proyek ini melibatkan tiga pihak, PTBA sebagai penyedia batubara, PT Pertamina sebagai pembeli, dan Air Product selaku investor.
Baca Juga: Ada kesepakatan harga, proyek DME batubara Bukit Asam (PTBA) diteken bulan ini
Proyek gasifikasi ini nantinya bisa dimiliki oleh PTBA setelah 20 tahun dengan skema bangun guna serah atau build operate transfer (BOT). “Kami memiliki opsi memiliki saham setelah memastikan pabriknya sudah berjalan (beroperasi),” pungkas Arviyan.
Adapun pembangunan dari proyek ini akan dilakukan pada kuartal I-2021 atau secepatnya pada tahun ini. Dengan estimasi pembangunan 42 bulan, proyek ini akan beroperasi pada 2024 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News