kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alokasikan 40% dari total capex, TOWR tambah jaringan fiber optik untuk teknologi 5G


Rabu, 02 Juni 2021 / 07:55 WIB
Alokasikan 40% dari total capex, TOWR tambah jaringan fiber optik untuk teknologi 5G


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyatakan tahun ini melanjutkan persiapan pengadaan teknologi 5G dengan menambah rasio tenancy fiber optik untuk memperlancar kualitas jaringan internet.

Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Ghifari menjelaskan pihaknya sudah banyak mempersiapkan jaringan fiber optik sejak 2018. Persiapan pada infrastruktur pasif ini dinilai berkembang secara signifikan pada 2020.

"Untuk persiapan teknologi 5G kami sendiri sudah membangun infrasrtuktur pasif berupa fiber optik. Berbeda dengan menara atau tower, pertumbuhan fiber optik mencapai 50% sampai 60% pada 2020 sejak 2018. Kami beruntung karena persiapan tersebut makin sesuai dengan kebutuhan saat ini yang menuntut kecepatan internet untuk 5G," jelasnya kepada Kontan, Senin (31/5).

Saat ini TOWR memiliki 21.271 menara dengan total tenant sebanyak 38.122 sehingga rasio tenancy mencapai 1,79x. Angka ini meningkat dari rasio tenancy per Juni 2019 yang sebesar 1,61x.  Selain itu, sejak tahun 2018, melalui anak perusahaannya, Iforte, TOWR melakukan diversifikasi ke dalam bisnis penyewaan jaringan fiber optic terutama untuk fiberisasi menara

Iforte telah memiliki 34.200 kilometer (km) sambungan fiber optic. Hingga akhir tahun ini, Iforte berencana menambah 12.600 km sehingga panjang fiber optic-nya dapat mencapai sekitar 47.000 km. Lebih jauh, Adam mengemukakan jika strategi bisnis untuk fokus pada jaringan menara fiber optik dapat membawa TOWR pada target pertumbuhan revenue sebesar 8% di tahun ini.

"Persiapan infrastruktur teknologi 5G ini sudah termasuk dalam capex, sekitar 40% dari total capex senilai Rp3,25 triliun akan dialokasikan ke sana. Pada tahun 2020 kami alokasikan sekitar 25% sampai 30%," jelasnya lagi.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) bukukan pendapatan Rp 7,45 triliun sepanjang 2020

Dia menambahkan, jalur persiapan teknologi 5G juga berjalan seiring dengan permintaan dan langkah operator telekomunikasi yang ingin menghadirkan jaringan fiber optik berjenis last mile. Adam menyatakan operator seperti XL Axiata (EXCL), Indosat Ooredoo (ISAT), Tri Hutchison Indonesia (3), hingga Smartfren dinilai cepat tanggap mengambil langkah menambah jaringan fiber optik.

Adapun daerah yang dituju selanjutnya masih akan berdasarkan permintaan perusahaan operator telekomunikasi tersebut. Adam mengungkapkan, alih-alih menyasar daerah padat, pihaknya akan memasuki daerah yang potensial dan berkembang.

"Mengenai lokasi yang dituju, pihak operator yang menentukan. Yang kami tahu, pembangunan fiber optik tidak menyasar kota besar lagi, tetapi misalnya di daerah Pantai Selatan Jawa atau Sumatera, ini daerah potensial untuk berkembang," tuturnya.

Sepanjang 2020, TOWR mendulang pendapatan Rp 7,45 triliun, angka ini meningkat 15,36% dari pendapatan 2019 yang sebesar Rp 6,45 triliun.

 

Jasa sewa menara berkontribusi Rp 6,97 triliun atau 93,61% terhadap total pendapatan TOWR. Kemudian, pendapatan wireline sebesar Rp 355,12 miliar (4,77%), Very Small Aperture Terminal (VSAT) sebesar Rp 99,15 miliar atau berkontribusi 1,33%, dan IPCL Rp 21,74 miliar (0,29%).

TOWR juga membukukan peningkatan laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 21,1% year on year (yoy). Artinya, laba bersih TOWR bertambah dari Rp 2,34 triliun menjadi Rp 2,84 triliun. Adapun total aset tahun 2020 TOWR meningkat 23,80% yoy, dari Rp 27,675 triliun menjadi Rp 34,25 triliun.

Selanjutnya: Jual-Beli Menara Telekomunikasi Masih Marak, Laba Emiten Bakal Menebal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×