Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) bakal memacu produksi kertas cokelat di anak usaha, yaitu PT Eco Paper Indonesia (EPI). Menurut rencana, anak usaha ALDO yang belum lama ini baru memasang mesin anyar itu memproduksi kurang lebih 20.000 ton kertas coklat per bulan di sisa tahun 2023.
Direktur Utama ALDO, Herwanto Sutanto, memperkirakan bahwa dampak kehadiran mesin tambahan ini terutama bakal terasa di paruh kedua tahun ini.
“Jadi itu pasti akan menaikkan top line secara signifikan dan otomatis bottom line-nya akan jauh lebih baik kalau bicara di semester kedua. Kalau semester pertama kan Januari Februari (mesin baru belum produksi komersial), dan Apil kondisinya tidak baik (hari kerja lebih pendek karena libur hari raya),” kata Herwanto dalam public expose, Selasa (20/6).
Sebelumnya, EPI telah mulai mengoperasikan mesin tambahan baru, yakni Paper Machine 2 untuk memproduksi kertas cokelat. Menurut proyeksi manajemen, tambahan mesin ini bakal menggandakan penjualan ALDO pada tahun 2023 setelah meningkatkan kapasitas pemrosesan kertas bekas sebesar 2,75 kali lipat, yakni menjadi sebesar 220.000 ton dalam setahun.
Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) Realisasikan Capex Rp 20 Miliar pada Kuartal I-2023
Sedianya, tambahan mesin baru direncanakan memasuki tahapan commissioning pada Oktober 2022 lalu. Hanya saja, lantaran kondisi kahar berupa lockdown di China, sebagian mesin pelengkap belum bisa didatangkan ke pabrik.
Hal ini menurut manajemen menjadi penyebab di balik menyusutnya kinerja keuangan perusahaan di tiga bulan pertama 2023, bersamaan dengan faktor lain yaitu menurunnya harga jual di pasaran.
“Sebagian mesin sudah datang dan sudah terpasang. Jadi otomatis biaya itu semuanya sudah muncul seperti full pemasangan mesin, tapi secara operation belum bisa karena ada bagian-bagian belakang yang memang belum terpasang,” terang Herwanto.
Seperti diketahui, laporan keuangan interim ALDO menunjukkan bahwa penjualan bersih ALDO menyusut 4,17% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 407,34 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 390,32 miliar di kuartal I 2023.
Setelah dikurangi pengeluaran di berbagai pos beban, ALDO mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,27 miliar di kuartal I 2023. Jumlah tersebut turun 94,89% dibanding realisasi kuartal I 2022 yang mencapai Rp 24,97 miliar.
Kendati demikian, dengan beroperasinya mesin baru di bulan Maret 2023, ALDO optimistis masih bisa membukukan pertumbuhan kinerja double digit baik pada sisi pendapatan maupun laba bersih. Proyeksi perusahaan, pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 59% secara tahunan, sementara laba bersih tumbuh 77% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News