kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Aliran Dana Asing Terus Keluar dari SBN, Apa Penyebabnya?


Minggu, 11 September 2022 / 11:36 WIB
Aliran Dana Asing Terus Keluar dari SBN, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Aliran dana asing masih keluar dari pasar surat utang negara (SUN) atau surat berharga negara (SBN).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren keluarnya aliran dana asing dari pasar surat utang negara (SUN) atau surat berharga negara (SBN) masih terus berlanjut. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), pada 8 September 2022 total kepemilikan investor asing di SBN mencapai Rp 748,20 triliun.

Sementara jika dilihat akhir Agustus 2022, jumlah kepemilikan asing di SBN masih sebesar Rp 759,51 triliun. Artinya, sampai 8 September, tercatat outflow sebesar Rp 11,31 triliun. Porsi kepemilikan investor asing di SBN pun juga turun dari akhir Agustus 2022 sebesar 15,24% menjadi 14,94% per 8 September 2022.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, penurunan dana asing di SBN ini dipicu sentimen negatif di pasar obligasi dari kenaikan harga BBM. Ini membuat investor asing mengalihkan dana masuk ke pasar saham.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Hengkang Rp 1,67 Triliun Pada Pekan Pertama September

"Dampak jangka pendeknya memang menjadi negatif kepada obligasi sehingga asing lebih memilih masuk ke instrumen pasar saham dan asing banyak melakukan nett buy pada sektor perbankan," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Jum'at (9/9).

Reza mengatakan, yang menjadi faktor daya tarik asing untuk berinvestasi di indonesia karena memiliki prospek yang baik seperti fundamental yang baik dan defisit APBN yang tidak membengkak.

Ia menambahkan sentimen dari global seperti kenaikan suku bunga the fed yan masih agresif dan bayang bayang akan terjadinya resesi membuat investor masih wait and see.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×