Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan ritel yang mengusung merek dagang Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 450 miliar.
Wakil Direktur Utama AMRT Henry Komala mengatakan, pendanaan capex berasal dari dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini senilai Rp 135 miliar. Sisanya bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan.
"Kami sudah mengantongi komitmen pinjaman Bank Central Asia senilai Rp 550 miliar. Dari jumlah itu, pinjaman yang sudah kami pakai Rp 300 miliar," ucap Henry dalam paparan publik AMRT di Tangerang, kemarin (26/6).
Menurut Henry, dana capex akan dipergunakan untuk menambah gerai-gerai baru Alfamart di berbagai daerah. Tahun ini, Alfamart mematok target pembangunan gerai baru sebanyak 500 unit.
Per 31 Mei 2009, Alfamart sudah memiliki gerai sebanyak 3.000 unit. Pembukaan gerai baru juga diikuti dengan relokasi Distribution Center (DC) dari Bekasi ke Cikarang, pada Desember 2008. Tak cuma itu, pada awal tahun ini, Alfamart juga mengoperasikan satu DC di Bandung dan satu DC di Malang. "Ini untuk mendukung operasional gerai-gerai Alfamart di berbagai daerah di Jawa," kata Henry.
Dengan penetrasi pasar yang agresif, tahun ini, Alfamart mengharapkan bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan seperti tahun lalu, yaitu sebesar 36%.
Merujuk pada pendapatan tahun lalu senilai Rp 8,3 triliun, maka di sepanjang 2009, Alfamart yakin akan meraup pendapatan Rp 11,3 triliun.
Sampai kuartal pertama 2009, Alfamart sudah mengantongi pendapatan Rp 2,1 triliun, naik 23,5% ketimbang pendapatan di periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, pada tiga bulan pertama 2009 Alfamart menderita rugi bersih Rp 28,3 miliar.
Menurut Henry, kerugian yang diderita Alfamart adalah hal wajar. Alasannya, siklus di bisnis ritel selalu demikian. "Pada awalnya kami rugi, tapi di akhir tahun kami mengharapkan meraih untung," kata Henry.
Sekadar catatan, Alfamart mengantongi laba bersih Rp 132,75 miliar pada 2008 lalu. "Kami harapkan tahun ini laba bersih perseroan tetap tumbuh," ungkap Henry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News