kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alasan saham BBNI layak beli menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia


Rabu, 12 Desember 2018 / 22:07 WIB
Alasan saham BBNI layak beli menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia
ILUSTRASI. Bank BNI Cabang Tokyo, Jepang


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meningkatkan likuiditas, BBNI terlihat lebih agresif dalam pertumbuhan DPK di bulan Oktober 2018. Tak hanya itu, Di antara empat bank terbesar, BBNI memiliki valuasi paling murah dengan kinerja yang masih baik. Analis Samuel Sekuritas Indonesia pun merekomendasikan beli saham BBNI.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma melihat Coverage ratio BBNI terus meningkat. Diantara empat bank terbesar, BBNI memiliki coverage ratio tertinggi ke 3 setelah BBRI dan BBCA. Coverage ratio BBNI telah naik 460 bps dari 147.4% di kuartal III-2017 ke 152% di kuartal III-2018.

"Ini nilai tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, semester I-2018 coverage ratio BBNI berada di level 150.2%. Ini nilai positif coverage ratio yang tinggi, karena berguna untuk mengantisipasi penerapan PSAK71 mulai 2020 dan juga dapat menjadi penyangga bila terjadi pelemahan ekonomi," ucap Suria dalam risetnya, Rabu (12/12).

Tak hanya itu, Suria juga optimis kinerja BBNI masih mencetak angka positif akhir tahun ini karena loan to deposit ratio (LDR) masih terjaga di 89% sepanjang sepuluh bulan tahun 2018. Ditambah pertumbuhan kredit 16,3% (yoy) lebih tinggi dari sembilan bulan 2018 yaitu sebesar 15,6% (yoy).

"Disisi lain DPK tumbuh lebih tinggi dari kredit, yaitu sebesar 17,8% (yoy) didukung oleh pertumbuhan giro sebesar 28.7% (yoy) sepanjang sepuluh bulan 2018. Sedangkan CASA memang terlihat sedikit lebih baik dan tumbuh 100bps ke 62% di 10 bulan 2018 dibandingkan 10 bulan 2017 sebesar 61%. Hal ini menyebabkan LDR BBNI sedikit membaik dan turun 100bps ke 89%," tandasnya.

Dalam performa kinerja Oktober 2018, Suria mencatat peningkatan terbesar berasal dari kredit korporasi yang berasal dari sebuah perusahaan IPP. Nilainya tercatat Rp 243 miliar.  Ia memperkirakan akhir tahun 2018, net interest income BBNI mencapai 34,59 triliun. Dengan perolehan laba bersih Rp 15,01 triliun. Untuk itu, Ia pun merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 9.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×