kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Alam Sutera membantah didekati investor Samsung


Selasa, 19 Agustus 2014 / 19:30 WIB
Alam Sutera membantah didekati investor Samsung
ILUSTRASI. The Dude in Me, salah satu film drama komedi Korea yang memiliki tema tentang body swap atau pertukaran tubuh bisa ditonton di VIU.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Manajemen PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membantah bahwa perseroan  atau anak usahanya telah mengantongi kesepakatan investasi dengan raksasa telepon seluler (ponsel) dan elektronik Korea Selatan, Samsung Electronics Corp. 

Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan ASRI membenarkan ada beberapa investor asing yang tengah membidik area ASRI yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan itu. Akan tetapi, itu terkecuali dengan investor asing asal Korea Selatan. "Saat ini tidak ada investor dari Korea yang menyatakan tertarik berinvestasi membeli lahan untuk pabrik baru. Apalagi Samsung," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (19/8).

Meski demikian, sudah ada beberapa investor yang tertarik membeli lahan dan berinvestasi di ASRI. Di antaranya, investor berasal dari Cina, Singapura, Taiwan, dan Eropa. Akan tetapi, ia masih enggan untuk menyebut perusahaan asing itu. "Nanti saja kalau sudah boleh diberi tahu," tambahnya. 

Yang jelas, hingga Juli lalu, pengembang properti ini telah mengantongi marketing sales atau pra penjualan yang cukup signifikan, dibandingkan pengembang properti lainnya yang agak melesu. ASRI telah membukukan marketing sales sebesar Rp 3,1 triliun, atau sekitar 62% dari targetnya tahun ini Rp 5 triliun. 

Beberapa waktu lalu, Samsung sempat menyatakan keseriusannya untuk menambah investasi baru di Indonesia. Sumber KONTAN menyatakan, total nilai investasi baru ini bisa mencapai sekitar US$ 2,5 triliun atau sekitar Rp 28,75 triliun. Beberapa wilayah yang diincar sebagai lokasi pabrik, yakni di kota penyangga Jakarta, atau Jawa Tengah serta Jawa Timur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×