Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Katalis positif yang mendera pasar surat utang dalam negeri bakal mendorong penambahan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan dalam reksadana hingga pengujung tahun 2015. Analis memprediksi akumulasi SBN oleh reksadana berpeluang meningkat hingga level Rp 70 triliun.
Mengacu data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 6 November 2015, akumulasi SBN di reksadana tercatat Rp 62,01 triliun.
Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menerawang, kepemilikan SUN di reksadana masih berpeluang menggemuk hingga pengujung tahun 2015. Sebab, pasar domestik masih rawan koreksi jelang FOMC Meeting pada Desember 2015. Pada pertemuan tersebut, pasar berspekulasi The Fed bakal mengerek suku bunga acuannya yang saat ini bertengger di level 0% - 0,25%.
"Ada kemungkinan volatilitas market cukup tinggi pada akhir tahun. Peluang investor menempatkan dana kembali di reksadana pendapatan tetap terbuka, yang bisa menambah akumulasi Surat Utang Negara (SUN) di reksadana," tuturnya.
Namun, pertumbuhan tersebut memang minim peluang bakal setinggi pencapaian September 2015. Sebab, pasar surat utang memperoleh katalis positif dalam negeri.
Target inflasi Tanah Air sepanjang tahun 2015 yang dipatok 3% - 5% besar peluang bakal terwujud. Sebab, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,05% pada September 2015 dan sekitar 0,08% pada Oktober 2015.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per kuartal III 2015 juga tercatat 4,73%, lebih tinggi dibandingkan posisi kuartal II 2015 sebesar 4,67%.
"Kalau market tidak fluktuatif dan ketidakpastian berkurang, investor bakal banyak menaruh dananya di instrumen yang lebih berisiko dibandingkan SUN," terangnya.
Analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menambahkan, adanya peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan yang saat ini di level 7,5% juga berdampak positif bagi pasar surat utang dalam negeri.
“Akhir tahun saya prediksi yield SUN seri acuan bertenor 10 tahun bakal di kisaran 8,2% - 8,5%. Akumulasi SUN di reksadana bisa bertambah jadi lebih dari Rp 70 triliun,” tukasnya.
Pada pengujung tahun 2015, Ariawan memprediksi kepemilikan SBN di reksadana berkisar Rp 65 triliun. Yield SUN seri acuan tenor 10 tahun bakal berkisar 8,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News