kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.300   18,00   0,11%
  • IDX 7.179   38,11   0,53%
  • KOMPAS100 1.031   5,07   0,49%
  • LQ45 784   4,64   0,60%
  • ISSI 235   1,24   0,53%
  • IDX30 405   2,51   0,62%
  • IDXHIDIV20 466   3,43   0,74%
  • IDX80 116   0,71   0,62%
  • IDXV30 118   1,37   1,17%
  • IDXQ30 129   0,69   0,53%

Akuisisi Tambang Batubara, ITMG Siapkan US$ 260 Juta


Senin, 24 Agustus 2009 / 09:30 WIB
Akuisisi Tambang Batubara, ITMG Siapkan US$ 260 Juta


Sumber: KONTAN |


JAKARTA. Bisnis batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) makin memanas. Anak usaha Banpu Pcl asal Thailand ini berambisi mengakuisisi tambang batubara tahun ini. ITMG menyiapkan dana US$ 260 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun (kurs Rp 10.000 per dollar AS) untuk maksud tersebut.

ITMG akan merogoh koceknya sendiri untuk mencukupi keperluan akuisisi tambang batubara tersebut. Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung bilang, saat ini ITMG belum berniat mencari dana lewat pinjaman bank. "Tapi kalau dibutuhkan, ITMG akan mencari pinjaman dari beberapa bank internasional yang selama ini sudah bekerjasama," ujar Edward kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Saat ini, ITMG masih dalam proses menjajaki beberapa perusahaan tambang batubara yang menjadi incaran mereka. Yang pasti, ITMG lebih tertarik mengakuisisi perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan.

Maklum saja, semua lokasi tambang batubara milik ITMG berada di Kalimantan. Misalnya di Jorong, Kitadin Embalut, Indominco, Bharinto, dan Trubaindo.

Edward masih belum bersedia membuka identitas perusahaan tambang batubara yang mereka lirik. Yang jelas ITMG tertarik mengakuisisi perusahaan tambang batubara yang memiliki kapasitas produksi antara tiga juta ton hingga lima juta ton per tahun.

Sebelumnya, induk usaha ITMG yakni Banpu Plc pernah menyatakan minatnya untuk ikut menawar saham PT Berau Coal. Berau adalah perusahaan tambang batubara terbesar kelima di Indonesia.

Kepala Riset Batavia Prosperindo Suherman Santikno bilang, ITMG memang harus mengakuisisi tambang baru untuk menambah cadangan batubara miliknya. Sebab, ITMG merupakan emiten batubara yang memiliki cadangan batubara paling sedikit ketimbang emiten pertambangan lain.

Menurut hitungan Suherman, cadangan batubara milik ITMG hanya sekitar 300 juta sampai 500 juta ton. "Cadangan sebanyak itu akan habis dalam waktu sepuluh tahun," katanya.

Padahal, produsen batubara lainnya, seperti Adaro dan BUMI memiliki cadangan batubara yang akan habis sampai 30 tahun mendatang. "Oleh karena itu ITMG akan membeli tambang baru tahun ini," ujar Suherman.

Walau begitu, ITMG memiliki batubara berkualitas premium karena memiliki kalori sebanyak 6.500 kilokalori (kkal) per kilogram. Dus, ITMG bisa menjual batubara dengan harga tinggi.

Suherman memprediksi harga jual rata-rata batubara ITMG tahun ini akan mencapai US$ 70 per ton, turun 5,4% dari tahun lalu. Tapi, dengan biaya produksi batubara yang cuma US$ 35 per ton, perusahaan ini masih bisa meraih margin yang cukup tinggi.

Pada penutupan perdagangan Jumat lalu (21/8), harga saham ITMG melorot 1,45% ke posisi
Rp 23.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×