kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi So Good belum terasa tahun ini, kinerja Japfa (JPFA) bisa tertahan konsumsi


Selasa, 08 September 2020 / 16:11 WIB
Akuisisi So Good belum terasa tahun ini, kinerja Japfa (JPFA) bisa tertahan konsumsi
ILUSTRASI. Laba bersih Japfa Comfeed (JPFA) anjlok 81% menjadi Rp 155,11 miliar di semester pertama lalu.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) masih rentan karena dibayangi penurunan permintaan ayam di sepanjang tahun ini. 

Kinerja keuangan JPFA di semester I-2020 masih tertekan. Tercatat, pendapatan JPFA menurun 7% secara year on year (yoy) ke Rp 16,91 triliun. Sementara, laba bersih anjlok 81% menjadi Rp 155,11 miliar. 

Rendy Wijaya, analis Panin Sekuritas mengatakan, penurunan kinerja disebabkan lemahnya permintaan yang menyebabkan volume penjualan pakan ternak dan commercial farm & day old chicken (DOC) menurun. Khusus untuk segmen commercial farm dan DOC turun lebih dalam akibat melemahnya harga DOC dan broiler di kuartal II-2020. 

Harga broiler dan DOC melemah karena permintaan atau konsumsi daging ayam masih lemah. Namun, Rendy memproyeksikan jika program culling bisa kembali berjalan dengan lebih agresif maka potensi perbaikan harga broiler dan DOC bisa terjadi. 

Baca Juga: Akuisisi So Good Food murah, saham Japfa Comfeed (JPFA) direkomendasikan beli

Setelah harga broiler dan DOC membaik serta suplai broiler kembali naik, bisnis pakan ternak JPFA juga akhirnya berpotensi membaik. "Indikasi dari kenaikan harga dan suplai adalah aktivitas pembibitan mulai kembali berjalan," kata Rendy. 

Namun, kembali lagi jika permintaan daging ayam masih rendah maka pertumbuhan kinerja JPFA di tahun ini rentan terjadi. "Kami mengestimasi perbaikan dari sisi harga belum mampu untuk menjaga pertumbuhan kinerja di tahun ini dan volume pertumbuhan masih akan cukup berat," kata Rendy. 

Rendy menambahkan, sentimen positif dari akuisisi PT So Good Food belum akan menyokong kinerja selama tekanan dari segmen bisnis lain masih berat di tahun ini karena permintaan lemah. "Untuk akuisisi kami melihatnya cukup positif untuk kinerja ke depan, tetapi dampaknya mungkin belum akan terasa di tahun ini karna segmen lain masih tertekan," kata Rendy. 

Baca Juga: Akuisisi So Good Food, begini prospek saham dan kinerja Japfa Comfeed (JPFA)

Walaupun, posisi kas JPFA masih dalam kondisi aman setelah melakukan akuisisi, net gearing JPFA tercatat cukup tinggi di 0,8 kali tanpa adanya utang tambahan untuk akuisisi. Namun, posisi kas JPFA tercatat lebih tinggi dari rata-rata historis. Di akhir semester pertama lalu, kas dan setara kas Japfa masih mencapai Rp 2,26 triliun.

Alhasil, likuiditas dan solvabilitas JPFA masih dalam kategori aman. Meski, tingginya tingkat utang korporasi berpotensi menekan laba bersih akibat dari tinggi beban bunga yang harus dibayarkan. 

Rendy menyarankan investor untuk hold saham JPFA dengan target harga Rp 1.070 per saham. Selasa (8/9), harga saham JPFA menguat 0,43% ke Rp 1.165 per saham.

Selanjutnya: Aktivitas merger dan akuisisi masih ramai di tengah pandemi corona (Covid-19)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×