Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Membaiknya perekonomian China tentunya menjadi sentimen positif bagi komoditas logam ini, dimana berdasarkan data terakhir China memegang penuh konsumsi nikel dunia saat ini yang diikuti oleh Eropa, Afrika, dan Amerika
Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan kenaikan harga nikel pada tahun ini akan lebih terbatas, yakni sekitar 8% dari harga rata-rata tahun lalu. Okie menyebut, hal ini seiring dengan naiknya harga nikel yang dapat menjadi eksposur bagi produsen yang menggunakan nikel sebagai bahan bakunya.
Baca Juga: Jual 2 unit kapal, Temas (TMAS) dapat Rp 26,9 miliar
Adapun harga yang terlalu tinggi juga dapat memberikan tekanan pada biaya produksi. “Sehingga perlu ada penyesuaian harga antara produsen dan konsumen,” sambung dia.
Saat ini, lanjut Okie, Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia memiliki posisi yang diuntungkan. Terlebih, Pemerintah melalui BUMN juga akan fokus untuk mengembangkan industri baterai listrik dengan mendorong sejumlah insentif.
Selanjutnya: AISA berharap bisa perbaiki ekuitas dengan peluncuran tiga varian baru di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News