kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi saling balas AS-China masih terjadi, harga minyak turun tipis


Kamis, 23 Juli 2020 / 08:10 WIB
Aksi saling balas AS-China masih terjadi, harga minyak turun tipis
ILUSTRASI. Harga minyak turun setelah AS melaporkan persediaan minyak yang meningkat lebih tinggi daripada prediksi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan persediaan minyak yang meningkat lebih tinggi daripada prediksi. Kamis (23/7) pukul 7.54 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September di bursa Nymex berada di US$ 41,89 per barel, turun tipis dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 41,90 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman September 2020 di ICE Futures berada di US$ 44,28 per barel, juga turun tipis dari harga kemarin pada US$ 44,29 per barel.

Data Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah naik 4,9 juta barel hingga akhir pekan lalu menjadi 536,6 juta barel. Angka ini jauh lebih besar daripada prediksi polling Reuters yang memperkirakan penurunan 2,1 juta barel.

Baca Juga: Harga emas spot turun setelah terbang tinggi, mampukah mendekati rekor US$ 1.900?

Sedangkan produksi minyak AS naik menjadi 11, juta barel per hari. Kenaikan produksi ini sebesar 100.000 barel per hari. "Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa pemulihan permintaan dari titik dasar masih tertahan," kata Phil Flynn, analis senior Price Futures kepada Reuters.

Bjornar Tonhaugen, head of oil markets Rystad Energy mengatakan bahwa komentar Presiden AS Donald Trump yang mengatakan kondisi akan memburuk sebelum akhirnya membaik, akan disambut oleh investor. "Alih-alih lockdown yang tidak terkontrol dan gangguan gelombang kedua virus corona, ini menjadi peluang bahwa AS pada akhirnya bisa menahan penyebaran virus corona lebih lanjut," kata Tonhaugen kepada Reuters.

Baca Juga: Stok minyak mentah AS bertambah 7,5 juta barel, harga minyak mentah koreksi 1%

Tapi, perselisihan AS-China yang juga belum rampung menjadi tekanan baru harga minyak. AS memberi waktu yang pendek untuk China menutup konsulat di Houston. Sementara sumber Reuters mengatakan bahwa China mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan.

Katalis negatif lain adalah Irak yang merupakan produsen minyak terbesar kedua OPEC, tidak memenuhi target pemangkasan sesuai kesepakatan OPEC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×