Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah kemarin ditutup menguat hingga ke level 9.464, pada pembukaan hari ini (18/9), pasangan (USD/IDR) melemah tipis ke posisi 9.490.
Meski demikian, Analis Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI), Klara Pramesti melihat adanya potensi rupiah untuk kembali perkasa terhadap mata uang paman sam tersebut. Adapun kisaran pergerakannya adalah 9.440-9.480.
"Penguatan rupiah memungkinkan jika pasar saham tergerus cukup dalam. Investor akan melihat posisi beli yang baik untuk dimasuki," kata Klara kepada KONTAN, Selasa (18/9).
Dia juga berharap, adanya lelang sukuk dengan target sebesar Rp 500 miliar pada hari ini dapat menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
Namun, penguatan rupiah bisa terjegal seiring adanya sentimen negatif dari Uni Eropa. Asal tahu saja, perundingan Menteri Keuangan Eropa menemui deadlock atau buntu terkait jangka waktu penyelesaian krisis hutang Eropa. "Hal tersebut diproyeksikan dapat menekan rupiah pada pembukaan hari ini," jelas Klara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News