Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa AS terpukul lagi malam tadi (2/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 melorot 1,9% menjadi 1.903,03. Ini merupakan penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir.
Sementara itu, indeks Dow Jones kehilangan sekitar 295,64 poin atau setara dengan 1,8% menjadi 16.153,54. Adapun indeks Nasdaq Composite merosot 2,2%. Volume transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,8 miliar saham atau 11% di atas transaksi rata-rata tiga bulanan.
Sektor energi dan perbankan cetak penurunan terdalam. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain Chevron Corp dan JPMorgan Chase & Co yang masing-masing mengalami penurunan lebih dari 3,1%.
Selain itu, Exxon Mobil Corp turun 2,2% setelah membukukan penurunan laba dalam lima kuartal berturut-turut. Meski demikian, saham Kelas A yakni Alphabet Inc melaju 1,3% dan berhasil melampaui nilai kapitalisasi pasar Apple Inc sebagai posisinya saat ini merupakan perusahaan dengan nilai terbesar dunia.
Adapun salah satu sentimen utama yang mempengaruhi Wall Street adalah aksi jual pada minyak akibat kecemasan investor bahwa pertumbuhan ekonomi global akan semakin melambat.
"Kita akan kembali melihat apa yang terjadi pada sektor energi, bahan baku, dan finansial pada awal tahun, yakni tekanan yang besar pada sektor-sektor tersebut. Penyebaran risiko oleh investor pada Januari terbilang tinggi. Belum ada sinyal perubahan sentimen hingga saat ini," jelas Omar Aguilar, chief investment officer equities Charles Schwab Investment Management di San Francisco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News