kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.224   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Aksi beli investor dalam negeri bikin indeks ICBI tembus rekor tertinggi


Minggu, 23 Mei 2021 / 12:31 WIB
Aksi beli investor dalam negeri bikin indeks ICBI tembus rekor tertinggi
ILUSTRASI. Pajak Obligasi.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia kembali menunjukkan perbaikan kinerja. Dalam tiga bulan terakhir, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berada dalam tren bullish. Bahkan, pada Senin (17/5), ICBI berada di level 315,65 yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Kendati demikian, pada Jumat (21/5), ICBI terkoreksi ke level 315,49.

Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan tren positif obligasi Indonesia sebenarnya lebih ditopang oleh faktor dari dalam negeri. Ia melihat, aksi beli yang dilakukan oleh investor institusi domestik dan Bank Indonesia jadi faktor pendorong utama.

“Hal ini juga tidak terlepas dari kepercayaan dan optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi ke depan. Di satu sisi, secara global, tren yield US Treasury juga relatif melandai belakangan ini,” kata Roby kepada Kontan.co.id, Jumat (21/5).

Ke depan, Roby meyakini, pasar obligasi Indonesia masih akan berada dalam tren positif. Ia menilai, aksi beli yang dilakukan investor dari dalam negeri masih akan kembali berlanjut dan jadi sentimen positif untuk obligasi.

Baca Juga: Rencana The Fed memangkas pembelian obligasi bayangi outlook SBN

Walau begitu, ia tetap menegaskan mengenai faktor risiko yang masih tetap membayangi kelas aset yang satu ini. Menurutnya, potensi pengetatan kebijakan moneter dari The Fed sangat terbuka seiring dengan penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS). 

Selain itu, potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan penyebaran Covid-19 juga bisa menjadi faktor risiko untuk obligasi.

Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga menyebut walau belakangan relatif stabil, pasar sebenarnya masih sangat dinamis, khususnya pasar global. Oleh karena itu, masih cukup sulit menebak akan seperti apa pergerakan pasar SBN Indonesia ke depan.

“Pergerakan pasar, khususnya investor asing sangat akan ditentukan dengan sikap The Fed dan pergerakan yield US Treasury. Namun, untungnya pasar dalam cukup stabil sekalipun eksternalnya cukup volatile. Jadi jika terjadi koreksi di pasar SBN, tidak akan terlalu dalam,” imbuh Ramdhan. 

Ramdhan optimistis, jika pasar baik eksternal maupun internal terus bergerak stabil hingga akhir tahun, serta pemulihan ekonomi sesuai dengan harapan, bukan tidak mungkin yield SBN acuan 10 tahun akan bergerak ke level 6,0% - 6,5% pada akhir tahun nanti.

“Setiap pasar sedang bergerak stabil, investor bisa memanfaatkan momentum untuk masuk. Bagi yang menghindari risiko, tenor jangka pendek bisa jadi pilihan. Sementara bagi yang ingin mengejar yield, bisa ambil posisi di tenor menengah-panjang,” tutup Ramdhan.

Selanjutnya: Nilai MTN Jatuh Tempo Pada 2021 Mencapai Rp 12 Triliun, Risikonya Kian Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×