Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski sempat mencatatkan rekor pada akhir pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (20/3) kembali ditutup melemah 0,12% ke level 5.533,9. Para pelaku pasar cenderung melakukan aksi profit taking menyikapi adanya sentimen global.
Mengutip RTI, dari sepuluh sektor penggerak indeks, tiga sektor yang memimpin penguatan hari ini di antaranya sektor aneka industri 0,59%, industri dasar 0,30%, dan keuangan yang mencapai 0,27%.
Volume perdagangan hari ini tercatat mencapai 11,57 miliar dengan nilai Rp 7,57 triliun. Sementara aksi beli asing di pasar keseluruhan tercatat mencapai Rp 830 miliar.
Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, para investor memilih untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking.
Salah satu pemicunya, negara-negara barat yang tak satu suara mengenai kesepakatan perdagangan bebas. Amerika Serikat menolak kesepakatan perdagangan bebas pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Jerman.
Namun begitu, menurut Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities, hal tersebut justru tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pelemahan IHSG hari ini.
Menurutnya, aksi ambil untung hari ini masih dilakukan yang dilakukan oleh para investor lebih disebabkan oleh kenaikan Fed Rate yang sudah menutup ketidakjelasan aksi The Fed.
"Sehingga ke depan yang menjadi perhatian investor adalah politik di Uni Eropa serta kebijakan ekonomi Trump," lanjutnya. Menurut Bima, beberapa kandidat politik seperti di Perancis dan Jerman terindikasi pro-Brexit yang dapat memicu negara besar Uni Eropa tersebut keluar.
Peluang capital inflow
Nafan memprediksi, ke depan masih akan terjadi capital inflow karena secara fundamental, makroekonomi Indonesia cukup baik. Apalagi, akan ada S&P update yang diprediksinya bakal jadi katalis positif pergerakan IHSG ke depan. Namun, dia menduga IHSG besok Selasa (21/3) akan mengalami koreksi lanjutan.
"Investor masih menanti kinerja pemerintah dalam repatriasi pajak yang diprediksi belum akan tercapai," katanya. Adapun pidato Trump dan pernyataan pejabat The Fed bakal jadi sentimen penggerak IHSG besok," ujarnya.
Dia memproyeksikan IHSG besok Selasa (21/3) akan bergerak di level support 5.480 dan resistance 5.594. Sementara Bima memprediksi, IHSG besok akan bergerak di level support 5.433 dan resistance 5.547.
"Besok Inggris akan mengumumkan data Inflasi per Februari 2017 yang diperkirakan naik menjadi 2,1%," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News