Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyiapkan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar US$ 25 juta – US$ 30 juta untuk tahun ini. Capex tersebut bakal digunakan emiten ini untuk pengembangan infrastruktur logistik, retail, dan kawasan industri.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, sebagian besar capex digunakan untuk bisnis retail dan logistik. "Kalau untuk kawasan industri capex already spent “ ujarnya kepada Kontan.co.id, hari ini (6/2). Ia menambahkan, capex tersebut berasal dari kas internal perusahaan.
Untuk tahun ini, Suresh mengatakan anggota indeks Kompas100 ini, akan fokus pada pengembangan bisnis BBM ritel dan pengembangan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Baca Juga: Pemerintah targetkan BBM satu harga di 83 titik tahun ini
Hingga saat ini, AKR Corporindo telah memiliki 137 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB). Sebanyak 10 unit diantaranya terletak di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Sementara itu, saat ini jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR telah mencapai 13 unit dan berlokasi di Jabodetabek hingga Surabaya. Suresh bilang, untuk tahun ini, BP-AKR berencana membuka 20-30 outlet dan akan dibangun di Pulau Jawa. Sehingga, dalam waktu 10 tahun ke depan AKRA berencana akan memiliki 350 outlet pom bensin.
Tahun ini pun AKRA kembali untuk menyalurkan BBM bersubsidi mulai Januari 2020. Adapun BBM bersubsidi yang dialokasikan AKRA untuk tahun ini mencapai 234.000 kilo liter (kl).
Dari lini bisnis kawasan industri, lewat anak usahanya yang dikonsolidasi yakni PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor asing untuk masuk ke kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Baca Juga: Depak INDY, MEDC dan TPIA, ini susunan baru penghuni saham LQ45
Melansir keterbukaan informasi pada 28 November 2019 silam, investor asing ini bermaksud untuk membeli lahan yang luas di kawasan JIIPE yang akan digunakan untuk menyiapkan fasilitas produksi-produksi stainless-steel.
Hingga saat ini, kerjasama tersebut masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility studi). Namun, Suresh masih belum bisa mengungkapkan investor asing yang dimaksud.
Per Sembilan bulan pertama 2019, AKRA mengempit pendapatan sebesar Rp 15,11 triliun atau turun 10,16% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 16,83 triliun.
Pendapatan terbesar masih disumbang oleh perdagangan dan distribusi BBM. Segmen bisnis ini menyumbang pendapatan hingga Rp 14,13 triliun atau sekitar 93,5% dari total pendapatan AKRA.
Segmen bisnis jasa logistik menyumbang pendapatan hingga Rp 587,06 miliar bagi AKRA. Sementara pendapatan dari tanah kawasan industri dan lainnya mencapai Rp 61,10 miliar atau melesat 385% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski tidak merinci angka pasti, namun Suresh mengatakan segmen BBM industri dan ritel serta JIIPE akan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja Perseroan tahun ini.
Rekomendasi beli
Dalam risetnya, Analis DBS Vickers Sekuritas William Simadiputra mengatakan, AKRA menargetkan volume distribusi 2,4 juta kilo liter pada tahun 2020 dan kontribusi pendapatan sebesar Rp115 miliar dari PT Freeport.
Baca Juga: Badan Usaha Bersaing Menambah Jaringan SPBU
Ia menilai, koreksi yang menimpa saham AKRA saat ini telah cukup dalam. Harga saham saat ini menyiratkan bahwa lebih dari 80% bisnis AKRA berasal dari kawasan industri.
“Kami memperkirakan bahwa inventaris tanah AKRA di Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) bernilai Rp13 triliun atau setara dengan kapitalisasi pasar AKRA,” tulis William dalam riset, (29/1).
William melanjutkan, perbaikan pendapatan pada akhir kuartal IV 2019 dapat menjadi katalis positif bagi saham AKRA. William pun mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 5.000 per saham.
Pada perdagangan hari ini, saham AKRA ditutup menguat 2,48% ke level Rp 3.310 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News