Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia (PTCII) resmi menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) senilai US$ 2,7 miliar pada Kamis (15/6).
Kontrak ini diteken dalam rangka pembangunan pabrik smelter tembaga dan precious metal refinery di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) milik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Baca Juga: Lanjutkan EPC smelter di Gresik, Freeport batal kerjasama dengan Tsingshan
Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, manajemen AKRA menyebut, smelter akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan berulang AKRA, yang merupakan pemegang saham mayoritas JIIPE.
Pendapatan sewa akan dihasilkan dari 103 hektare lahan untuk smelter dan 40-50 hektare lainnya untuk area laydown.
“Ini akan menghasilkan recurring income lebih lanjut dari fasilitas pelabuhan, listrik, gas, air, dan pengolahan air limbah,” tulis manajemen AKRA, Jumat (16/7).
Kontrak EPC meliputi smelter dengan kapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan refinery logam mulia. Ini akan menjadi salah satu kapasitas smelter terbesar di dunia.
Manajemen menilai, kontrak ini akan menarik investor ke JIIPE dari industri terkait untuk membangun supply chain eco-system untuk baterai, motor, dan kabel kendaraan listrik.
JIIPE adalah salah satu proyek public-private infrastruktur terbesar di Indonesia seluas 3000 hektare. Proyek ini telah mendapat status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Presiden Republik Indonesia pada 28 Juni 2021, dengan tujuan memainkan peran integral dalam modernisasi kegiatan manufaktur dan logistik Indonesia (Industri 4.0).
Baca Juga: Garap proyek smelter Manyar, Freeport gandeng Chiyoda untuk kegiatan EPC
Sheltered port dan kota industri yang berdekatan dengan Pulau Madura merupakan salah satu pelabuhan terdalam di kawasan ini dengan empat dermaga multifungsi yang mampu melayani kapal besar dengan kapasitas lebih dari 100.000 deadweight tonnage (DWT).
Kawasan ini juga dilengkapi dengan utilitas independen dan fasilitas pembangkit bertenaga gas yang mampu memasok daya hingga 1.200 megawatt (MW). JIIPE juga terkoneksi dengan jalan tol dan jalur kereta api, juga dapat ditempuh dalam waktu hanya satu jam dari Bandara Internasional Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News