Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melikuidasi anak usahanya di China, yaitu AKR Guangxi Coal Trading Co., Ltd. Sehingga seluruh aset perseroan yang di China sudah tidak ada lagi.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu yang menyatakan penjualan aset di China sudah berlangsung sejak 2016 hingga 2018 kemarin. Sementara, Guangxi menjadi anak usaha terakhir milik AKRA di China yang pada akhirnya juga dilikuidasi.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) kembali divestasi anak usahanya karena kurang produktif
"Total ada lima perusahaan yang tutup di China. Tiga perusahaan untuk pelabuhan, satu manufaktur, dan satu perusahaancoal trading yaitu Guangxi," ujar Suresh kepada Kontan pada Rabu (25/9).
Penyebab AKRA melikuidasi anak usahanya dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut kurang produktif. Suresh juga menyatakan perusahaan coal trading Guangxi yang awalnya dipertahankan pada akhirnya sudah terbengkalai alias dormant dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga perusahaan memutuskan untuk melikuidasi.
Faktor lainnya adalah AKR Corporindo akan fokus mengembangkan lini usahanya di Indonesia. Diketahui, AKRA merupakan perusahaan yang bergerak dalam logistik dan supply chain bahan kimia dan energi.
Oleh karenanya, AKRA kan fokus pada tiga bisnis utamanya yaitu distribusi BBM ke industri, tepatnya ritel SPBU, industri bahan kimia dasar, dan logistik.
Baca Juga: Pasokan Solar Melimpah, Pemerintah Tahan Impor
Terlebih lagi, BBM menjadi kontributor terbesar pendapatan AKRA. Adapun kontribusinya mencapai 70%. Sementara, kontribusi industri bahan kimia dasar sekitar 15%, dan logistik 5%.
Selain itu, perusahaan juga akan fokus mengembangkan dua bisnis mereka. Pertama, kerja sama dengan Pelindo III yaitu mega proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Serta joint venture dengan British Petroleum (BP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News